Besok, Istana Peringati 88 Tahun Sumpah Pemuda Dengan Pergelaran Seni dan Budaya

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 27 Oktober 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 27.225 Kali

undangan sumpah pemudaUntuk merayakan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 88, Istana Kepresidenan, akan melaksanakan pergelaran seni dan budaya bernama “Nusantara Berdendang”, di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (28/10) sekitar pukul 19.00 WIB.

Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Darmansjah Djumala mengatakan, acara tersebut melibatkan ratusan pengisi acara, dan akan dikemas secara kreatif dengan mencerminkan keragaman budaya, wilayah, dan tradisi yang terangkum dalam semangat Bhineka Tunggal Ika.

“Dengan tampilan seni budaya yang beragam tersebut, diharapkan kita menyadari bahwa ketika merayakan Sumpah Pemuda, kita juga merayakan dan menghargai keberagaman, sebuah jati diri bangsa Indonesia,” kata Darmansjah melalui siaran pers yang dirilis Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden (Setpres), Kamis (17/10) malam.

Menurut Djumala, perhelatan “Nusantara Berdendang” terdiri dari dua bagian utama yaitu Napak Tilas Sumpah Pemuda dan Pentas Kebudayaan.

Dalam acara Napak Tilas, akan diisi dengan Konser Indonesia Raya yang dilakukan oleh 88 orang anggota orkestra dan paduan suara. “Dalam acara ini akan dibacakan naskah Sumpah Pemuda oleh peraih medali emas cabang Bulutangkis Olimpiade Rio 2016, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir. Presiden Joko Widodo juga direncanakan akan menyampaikan pernyataan tentang komitmen berbangsa yang berbudaya (Pernyataan Budaya),” jelas Darmansjah.

Sementara itu, untuk pertunjukan sejumlah tarian dan kesenian akan dibagi di tiga panggung, Panggung Kebangsaan, Panggung Bahasa, dan Panggung Tanah Air.

Prosesi awal yang juga sebagai penyambutan tamu dan undangan, menurut Darmansjah,  akan dimulai dengan iring-iringan tanjidor, Ondel-Ondel, dan Karnaval Lurik Payung. Sedangkan dalam acara pentas kesenian, akan ditampilkan  berbagai pertunjukkan yang mewakili wilayah budaya Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua, wilayah perbatasan dan Masyarakat Bahari.

Adapun pertunjukan budaya dalam pagelaran tersebut antara lain: 1 .Tanjidor, ondel-ondel dan tari topeng betawi dari DKI jakarta; 2. Gandrung dan Kuntulan dari Banyuwangi; 3. Wayang Ajen dalang Ki Wawan; 4. Tari Piring dan musik Calempong dari ISI padang panjang; 5. Tari Tu’a Reto Lou dan Musik Sasando dari NTT; 6. Tari Hudog dari Kalimantan Timur; 7. Tari Pa’jaga Makkunrae – Sulawesi Selatan; 8. Tari Topeng Ireng dari Boyolali; 9. Tari Mambri – Papua; dan 10.Kolaburasi Tari kecak Bali dan Ratoe Aceh.

Darmansjah memastikan, bahwa sesuai dengan komitmen Istana yang ingin dekat dengan rakyat, maka pergelaran ini terbuka bagi masyarakat yang ingin menyaksikannya, dan tidak dipungut biaya.

“Istana akan terus berusaha untuk semakin mendekatkan kehidupan Istana kepada rakyat,” pungkas Darmansjah. (BPMI Setpres/ES)

Berita Terbaru