Siang Ini, Presiden Jokowi Luncurkan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (3/11) siang pukul 11.WIB, di Kantor Pos, Jakarta, dijadwalkan akan secara resmi meluncurkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Sekretaris Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2TK) Bambang Widianto mengatakan, KIS yang akan diluncurkan pada 3 November masih merupakan tahap awal. Pemerintah juga masih akan memperbarui data penerima kartu tersebut. “Tahun depan akan di-update data terbaru,” ujar Bambang di Jakarta, Jumat (31/10).
Menurut Bambang, anggara yang digunakan untuk menopang KIS masih menggunakan anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, yang tahun ini dialokasikan sekitar Rp 20 triliun.
Sementara itu, Menteri Kesehantan Nila Moeloek mengatakan, KIS yang digagas Presiden Joko Widodo memiliki perbedaan dengan produk sebelumnya yaitu menyasar penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan bayi baru lahir.
“Kartu ini sudah terintegrasi dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). JKN akan diubah kartunya menjadi KIS, hanya ganti kartu dan menyempurnakan program JKN,” ungkap Nila.
Meski belum diluncurkan secara resmi, KIS telah dibagikan kepada para pengungsi yang menjadi korban erupsi Gunung Sinabung. “Akan diusahakan, masih ada kendala karena wilayah. Seluruh pengungsi nanti dapat KIS dan KIP,” kata Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani.
Menko PMK Puan Maharani, Menkes Nila F. Moloek dan Bambang Widianto hadir dalam rapat koordinasi yang membahas masalah KIS, KIP, da Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), di kantor Kemenko PMK, Jumat (31/10). Selain itu hadir pula Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan; Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa; Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara; Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise; serta Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar.
Sasarannya Lebih Banyak
KIS menyasar masyarakat miskin dan rentan miskin. Diperkirakan KIS akan dibagikan kepada sekitar 88,1 juta warga yang menjadi sasaran, lebih bayak dari jumlah 86,4 juta warga yang mejadi sasaran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pemegang KIS ditanggung pemerintah melalui BPJS, dengan presmi sebesar Rp 19.225 per orang.
Adapun KIP yang dulu merupakan Bantuan Siswa Miskin (BSM) menyasar 24 juta anak miskin yang sekolah yang sebelumnya menerima BSM, ditambah dengan anak miskin tidak sekolah dengan harapa supaya sekolah lagi.
Pola pencairan KIP dan BSM sama, yaitu setiap semester pada kalender sekolah dengan membawa kartu ke bank atau outlet yang ditunjuk Bank Mandiri.
Rincian besaran KIP untuk siswa SD adalah Rp 225 ribu/siswa/semester, SMP sebesar Rp 375 ribu/siswa/semester, dan SMA/SMK sebesar Rp 500 ribu/siswa/semester. (Humas Kemenko PMK/ES)