BKKBN Sosialisasi Agenda Puncak Peringatan Harganas dan Program Kampung KB

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 14 Juni 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 13.264 Kali
Acara Forum Tematik Bakohumas di Aula BKKBN, Jakarta, Rabu (14/6). (Foto: Humas/Edi)

Acara Forum Tematik Bakohumas di Aula BKKBN, Jakarta, Rabu (14/6). (Foto: Humas/Edi)

Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui Badan Komunikasi Hubungan Kemasyarakatan (Bakohumas) menyelenggarakan forum tematik yang diselenggarakan di Aula Serbaguna BKKBN, Jakarta, Rabu (14/6).

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera/Pemberdayaan Keluarga, Ambar Rahayu, dalam paparannya menyampaikan bahwa Hari Keluarga Nasional (Harganas) akan dipusatkan di Lampung, 15 Juli 2017. Ia menambahkan bahwa tujuan dilaksanakannya Harganas yakni meningkatnya peran serta pemerintah pusat dan daerah tentang pentingnya keluarga.

“Kita bisa memanfaatkan momentum bersama keluarga melalui beberapa momen, yakni pertama Keluarga Berkumpul dengan meluangkan waktu bersama. Kedua, Keluarga Berinteraksi yakni antar anggota keluarga bercengkrama tanpa ada gadget yang jadi penghalang. Ketiga, Keluarga Berdaya mendorong keluarga mandiri. Keempat, Keluarga Peduli dan berbagi yakni saling menolong dengan sesama,” jelas Ambar.

Lebih lanjut, Ambar menjelaskan rangkaian Hari Keluarga Nasional baik sebelum maupun saat puncak pelaksanaan Harganas di lampung. “Rangkaian agenda sebelum puncak yakni sosialisasi melalui media sosial, seminar, maupun sosialisasi di kalangan remaja,” jelas Ambar yang menyampaikan paparan dengan video conference.

Program Kampung KB

Sementara itu, Direktur Bina Lini Lapangan Sukaryo Teguh Santoso menyampaikan bahwa Presiden memanggil BKKBN untuk menyusun strategi agar penambahan penduduk dapat dikontrol dan bersinergi dengan sektor lain. Ia menambahkan program tersebut dapat menjadi ikon yakni Kampung KB.

“Program Kampung KB dicanangkan oleh Presiden Jokowi di Cirebon, 16 Januari 2016. Kampung KB merupakan satuan wilayah setingkat dusun/RW dengan kriteria tertentu,” jelas Sukaryo.

Ide Kampung KB, lanjut Sukaryo, untuk menggelorakan kembali Program KB dan mendekatkan pelayanan KKBPK kepada keluarga.

Kriteria pembentukan Kampung KB, tambah Sukaryo, jumlah keluarga pra sejahtera di atas rata-rata tingkat desa dimana kampung tersebut berada dan jumlah peserta KB di bawah rata-rata pencapaian peserta KB dimana lokasi tersebut.

“Intervensi program kegiatan Kampung KB dengan cara pendekatan pada 8 fungsi keluarga agama, reproduksi, kasih sayang, perlindungan, pendidikan, sosial budaya, ekonomi, dan pelestarian lingkungan,” jelas Sukaryo.

Indikator keberhasilan Kampung KB, menurut Sukaryo, diantaranya adalah terjaminnya kualitas kesehatan ibu dan anak, tumbuh dan berkembangnya kegiatan keagamaan di dalam kehidupan keluarga dan masyarakat serta tumbuh dan berkembangnya kegiatan remaja dan pemuda.

“Kampung KB milik bersama sebagai wadah kegiatan lintas sektor dan diharapkan semua masyarakat ambil bagian dalam program ini,” pungkas Sukaryo. (EN)

Berita Terbaru