‘Blak-Blakan’, Presiden Jokowi Sebut Utang Indonesia Masih Rp 2.600 Triliun

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 30 April 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 69.322 Kali
Presiden Jokowi saat pencanangan Program Pembangunan Sejuta Rumah, di Ungaran, Jateng, Rabu (29/4)

Presiden Jokowi saat pencanangan Program Pembangunan Sejuta Rumah, di Ungaran, Jateng, Rabu (29/4)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara blak-blakan soal utang Indonesia kepala lembaga-lembaga keuangan internasional. Ia menyebut, utang Indonesia masih saat ini gede Rp 2.600 triliun, baik utang bilateral ke negara-negara lain, maupun ke World Bank sama Asian Development Bank (ADB).

“Ya kita blak-blakan saja, memang itu. Yang paling penting dihitung. Sebetulnya utang itu juga tidak apa-apa kok, jangan terus kita alergi utang, nggak. Utang itu tidak apa-apa asal dipakai untuk produktivitas, untuk hal-hal yang produktif,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Pencanangan Program Pembangunan Sejuta Rumah untuk Rakyat serta Menyambut Hari Buruh Internasional 2015, di Ungaran, Jawa Tengah, Rabu (29/4).

Menurut Presiden Jokowi, utang untuk membangun jalan boleh, untuk membangun jembatan boleh, untuk membangun perumahan boleh, untuk membangun pelabuhan, membangun airport boleh, itu produktif. “Tapi kalau kita pinjam, kemudian untuk subsidi BBM itu yang saya tidak, tidak, keliru kalau itu,” ujarnya.

Negara Besar

Sebelumnya Presiden Jokowi mengemukakan, tahun ini juga akan dimulai pembangunan kereta api cepat, yang selama ini hanya ada di Eropa, Jepang, dan China. Namun Presiden masih belum membuka jalur mana yang akan dibangun kereta api cepat itu.

“Nanti kalau sudah pancangnya dipasang baru, nah ini, dari sini ke sini, baru. Ini baru kita urus supaya betul-betul. Saya nanti dipikir omang-omong terus nggak, mulai saja belum. Ya dilihat saja nanti,” kata Presiden  Jokowi.

Terkait hal itu, Presiden meminta kepada seluruh rakyat harus punya rasa optimisme bahwa Indonesia ini adalah negara besar, punya potensi dan kekuatan yang besar baik alam maupun rakyatnya.

“Jangan sekali-kali kita punya pandangan negatif terhadap diri kita sendiri dan mempunyai rasa pesimisme. Itu harus dibuang, mulai dibuang,” pinta Presiden Jokowi.

Bukti bahwa Indonesia adalah negara besar, Presiden Jokowi menunjuk penduduk muslimnya terbesar di dunia, penduduk kita nomor 4 di dunia, ekonomi kita juga masuk G20, G20.

Saat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA) ke-60 yang baru dilaksanakan pekan lalu, di Jakarta dan Bandung pun, menurut Presiden Jokowi, sejumlah negara peserta juga memandang Indonesia sebagai negara besar.

“Mereka memandang kita, kok kita malah pesimis sendiri, dingkluk, dingkluk sendiri. Rendah hati tidak apa-apa, rendah hati itu penting, tapi kadang-kadang kita juga harus sombong, gitu lho. Ini lho Indonesia!. Tidak usah takut-takut,” pesan Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi berkunjung ke Ungaran, Jawa Tengah, untuk mencanangkan Program Pembangunan Sejuta Rumah yang dimulai Rabu (29/4) kemarin. Saat pencanangan itu, juga hadir sejumlah tokoh buruh nasional seperti  Andi Gani, Said Iqbal, Mudhofir, dan lain-lain. Selain itu juga tampak hadir Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri. (Humas Setkab/ES)

 

Berita Terbaru