BPPD Kaltim Usulkan Rancangan Awal RKPD 2017 Untuk Mahakam Ulu

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 14 Maret 2016
Kategori: Nusantara
Dibaca: 14.324 Kali
Kepala BPPD Kaltim Ir. Frederik Bid, M.Si saat menyampaikan usulan pada kegaiatan Konsultasi Publik di Ruang Mancong Hotel Mesra Samarinda, Kaltim, Selasa (8/3).

Kepala BPPD Kaltim Ir. Frederik Bid, M.Si saat menyampaikan usulan pada kegaiatan Konsultasi Publik di Ruang Mancong Hotel Mesra Samarinda, Kaltim, Selasa (8/3).

Pembangunan jangka menengah Provinsi Kaltim telah memasuki middle period yang pelaksanaan RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) 2015 telah usai dilaksanakan dan RKPD 2016 mulai diimplementasikan dalam pembangunan daerah. Untuk meneruskan pelaksanaan pembangunan jangka menengah tahun 2013-2018, maka Bappeda Kaltim kembali merumuskan rancangan awal RKPD tahun 2017 untuk menginventarisasi prioritas pembangunan daerah.

Kepala Badan Pembangunan Perbatasan Daerah (BPPD) Kaltim Ir. Frederik Bid, M.Si, menyampaikan usulan penting untuk pemantapan industri hilir di wilayah perbatasan, khususnya Kabupaten Mahakam Ulu, yaitu hilirisasi harus terpadu dan terintegrasi dengan pasar, sertifikasi dan pemenuhan infrastruktur dasar masyarakat.

Mnurut Kepala BPPD Kaltim, pembangun industri hilir memerlukan lahan, pabrik, produk, sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan bagaimana menciptakan pasar. Sementara, Kabupaten Mahakam Ulu memiliki hasil perkebunan unggulan yaitu kakao.

“Kualitas kakao Mahakam Ulu adalah terbaik nasional, tetapi sayangnya belum disertifikasi sehingga penjualannya masih terbatas di dalam negeri. Padahal, pasar telah tersedia di Austria dan siap menerima dengan syarat sertifikasi tersebut,” kata Frederik.

Selain itu, infrastruktur dasar berupa listrik yang minim, jaringan konumikasi yang masih mengalami blankspot. Ia menunjuk contoh, jalan darat dari dari Kabupaten Kutai Barat menuju Kabupaten Mahakam Ulu dengan jarak sekitar 400 kilometer yang masih pada tahap pembukaan jalan berupa jalan tanah serta belum tersedia jembatan dan gorong-gorong.

Yang tak kalah penting, lanjut Frederik, adalah pemenuhan kebutuhan ketahanan pangan di sektor pertanian. “Meskipun Mahakam Ulu adalah daerah yang berada pada tutupan hutan tetapi kebutuhan pangan seperti sayur masih terbatas dan sulit diperoleh. Maka, perlu ditingkatkan pemenuhan gizi untuk membentuk masyarakat yang sehat dan cerdas,” imbuhnya. (BPPDKaltim/ES)

Nusantara Terbaru