Buka Konvensi Nasional Humas, Presiden Jokowi: Kepercayaan Membutuhkan Waktu dan Konsistensi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 18 November 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 27.120 Kali
Presiden Jokowi memberikan sambutan pada pembukaan Konvensi Nasional Humas 2015, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (18/11)

Presiden Jokowi memberikan sambutan pada pembukaan Konvensi Nasional Humas 2015, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (18/11)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kepercayaan tidak bisa dibangun dalam sekejap karena membutuhkan waktu dan konsistensi. Namun demikian, trust atau kepercayaan bisa hancur dalam sekejap.

Menurut Presiden, trust, kepercayaan adalah sesuatu yang memang bernilai harganya. Membangun kepercayaan, membangun reputasi, lanjut Presiden, tidak bisa dalam sehari dua hari, namun membutuhkan waktu yang panjang dengan pembuktian. “Perlu sebuah konsistensi dan jalan yang berkelanjutan,” kata Presiden Jokowi saat membuka Konvensi Nasional Humas 2015, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (18/11).

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga menegaskan, bahwa bagi sebuah pemerintahan kepercayaan adalah sebuah keharusan. Karena dengan kepercayaan pemerintah bisa membangun di tempat berikutnya.

Jaga Kepercayaan

Kepada peserta Konvensi Nasional Humas 2015, Presiden Jokowi mengingatkan, jika perkembangan dan transformasi media sangat cepat dan perubahannya yang terus terjadi saat ini membuat public relation (PR) juga harus berkembang.

Presiden juga mengemukakan, jika saat ini jurnalisme masyarakat terus meningkat sehingga PR harus terus mengikuti untuk dapat memahami.

PR selain harus mampu mengolah data dan kata, menurut Presiden Jokowi, juga harus mampu menjaga kepercayaan, bisa berdialog.

“Kita menghadapi kemudahan informasi, banyak informasi bisa disampaikan oleh siapapun dengan media apapun yang terkadang informasinya tidak benar. Untuk itu kementerian dan lembaga terutama, PR tidak boleh langsung percaya. Jika keliru dampaknya bisa panjang,” tutur Presiden Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, hal seperti itulah yang ke depannya harus dihadapai, dan humas dituntut untuk siap. Ia menyebutkan, kecepatan arus informasi yang real time dengan segala kepentingannya pada media massa dan sosial media membuat informasi tidak bisa dibatasi dan membendungnya. Di saat yang bersamaan publik juga semakin kritis.

Dengan situasi tersebut, lanjut Presiden, humas memerlukan kemampuan mendengar dan berdialog yang baik agar mampu mempelajari kecenderungan perkembangan arah media massa dan sosial media, sehingga kepercayaan dan reputasi bisa diraih.

Konvensi Nasional Humas 2015 yang mengambil tema The Journey, PR journey the suistainable to trust and reputation, atau jalan berkelanjutan menuju kepercayaan dan reputasi itu akan berlangsung hingga Jumat (20/11) mendatang.

Tampak hadir dalam acara pembukaan itu antara lain Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, dewan kehormatan, dewan penasehat, dewan badan pengurus pusat Perhumas, dan praktisi public relations. (FID/RAH/ES)

 

 

 

 

Berita Terbaru