Buka KTT ASEAN ke-27, PM Najib: Militer Tidak Cukup, Butuh Solusi Baru Hadapi Ekstremisme

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 21 November 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 23.912 Kali
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana disambut PM Najib Tun Razak dan istrinya Rosma, saat tiba di arena pembukaan KTT ASEAN, di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (21/11). Foto: Cahyo/Setpres

Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana disambut PM Najib Tun Razak dan istrinya Rosma, saat tiba di arena pembukaan KTT ASEAN, di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (21/11). Foto: Cahyo/Setpres

Perdana Menteri (PM) Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-27 ASEAN, di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC), Sabtu (21/11) pagi. Pembukaan acara ini dihadiri oleh para pemimpin negara-negara ASEAN, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam sambutan pembukaannya, PM Najib menyinggung mengenai aksi kekerasan dan terorisme di sejumlah negara, termasuk yang baru saja terjadi di Perancis dan Mali, yang mengakibatkan ratusan korban jiwa.

Menurut PM Najib, dibutuhkan solusi baru untuk mengatasi masalah ekstremisme dan terorisme di dunia. Ia menyebutkan, kekuatan militer saja tidak akan cukup untuk mengalahkan orang-orang yang bertekad menyebabkan perang, kekacauan dan kematian serta kesedihan dan keputusasaan.

“Ini adalah ideologi yang disebarkan oleh ekstrimis. Ini yang merupakan penyebab kekerasan sadis ini,” seraya mengatakan, kita tidak boleh melupakan bahwa ideologi itu adalah kebohongan semata.

PM Najib meyakinkan, bahwa ideologi ekstremisme dan terorisme adalah bukan Islam, dan Malaysia berdiri di depan untuk melawan “kejahatan baru” yang menghujat Islam itu.

“Teroris harus dihadapkan dengan kekuatan penuh hukum,” tutur PM Najib seraya menegaskan, ASEAN berduka dalam kesedihan dengan serangan mematikan para teroris di Perancis, Mali, dan negara-negara lain.

Kabut Asap

Pada bagian lain pidatonya, PM Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak menegaskan, ASEAN perlu bekerja sama untuk menemukan solusi untuk masalah seperti kabut, bencana alam dan krisis migrasi. Ia menyebutkan, harus ada jalur khusus untuk warga ASEAN di setiap pelabuhan internasional, jalan dan bandara di wilayah ASEAN.

Adapun terkait Laut China Selatan, PM Najib mengatakan, ASEAN menyerukan semua pihak untuk berupaya menahan diri dan menghindari tindakan yang akan mempersulit atau meningkat ketegangan.

Tampak hadir dalam pembukaan KTT ASEAN ke-27 itu Presiden Filipina Benigno S. Aquino III, Presiden RI Joko Widodo, PM Kamboja Hun Sen, PM Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah, PM Laos Thongsing Thammavong, PM Vietnam Nguyen Tan Dung, PM Thailand Prayut Chan-Ocha, PM Singapura Lee Hsien Loong, dan  Presiden Myanmar U Thein Sein.

(BNM/ES)

 

Berita Terbaru