Buka Muktamar ke-19, Presiden Jokowi Minta Mathla’ul Anwar Tolak Kekerasan Atas Nama Agama

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 8 Agustus 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 40.255 Kali
Presiden Jokowi saat menghadiri Muktamar ke-19 sekaligus Peringatan 100 Tahun Mathla’ul Anwar, di Pandeglang, Banten, Sabtu (8/8)

Presiden Jokowi saat menghadiri Muktamar ke-19 sekaligus Peringatan 100 Tahun Mathla’ul Anwar, di Pandeglang, Banten, Sabtu (8/8)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Muktamar XIX dan Milad ke-100 Mathla’ul Anwar (MA) dan peringatan 100 tahun hari lahir organisasi tersebut di Alun-alun Kota Pandeglang, Provinsi Banten, Sabtu (8/8).

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyatakan bahwa MA, yang didirikan oleh KH M Yasin, KH Tb M Sholeh, KH Mas Abdurrahman dan beberapa ulama lain di Menes-Pandeglang 100 tahun lalu tersebut, mempunyai dua modal, yakni Modal Sosial dan Modal Kultural. Presiden meyakini, dua modal ini dapat digunakan untuk menyukseskan pembangunan di Tanah Air.

Untuk itu, Presiden meminta dua warisan itu mampu dijadikan pijakan MA dalam mencerdaskan bangsa, sebagai komitmen dalam melanjutkan perjuangan dan keteladanan para leluhur dan pendiri untuk terus berjuang di bidang dakwah, sosial dan pendidikan.

Presiden Jokowi juga berharap, berbagai lembaga pendidikan yang berada dalam naungan MA, mampu menyelaraskan antara pemahaman keagamaan dan ilmu pengetahuan umum, untuk mendukung pemberdayaan masyarakat di berbagai aktivitas ekonomi dan implementasi Islam yang toleran, moderat, menjunjung tinggi kebhinnekaan, menjaga Indonesia dan menolak kekerasan atas nama agama.

“Jemaah Mathla’ul Anwar yang cukup besar dan tersebar di berbagai provinsi juga harus terus memperjuangkan nilai Islam yang menjaga ke-Indonesia-an dan menegakkan nilai-nilai kemanusiaan dan menolak segala bentuk radikalisme yang mengatasnamakan keagamaan,” pesan Jokowi.

Semua modal yang dimiliki MA, diyakini, dapat diterapkan secara signifikan dalam mengatasi berbagai ujian yang kita hadapi, dalam rangka penguatan jati diri kita sebagai masyarakat yang religius, santun, berkemampuan dan bermartabat, sebagai perwujudan dari Islam rahmatan lil alamin untuk menuju kesebuah tatanan yang baldatun thoyyibatun wa Robbun Ghofur.

Kepala Negara mengaku sangat mengapresiasi kiprah MA selama ini, khususnya dalam bidang pendidikan, dakwah, dan sosial. Presiden berharap alumni yang sempat dididik di MA juga bisa memiliki misi untuk turut menyukseskan pembangunan dengan jiwa kewirausahaan.

“Kita ingin makin banyak alumni Mathla’ul Anwar menyukseskan kegiatan ekonomi,” kata Kepala Negara.

Sebelumya di awal sambutannya, Presiden Jokowi mengemukakan bahwa ia telah menerima sorban batik khas Banten dari Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar (PB) MA KH Ahmad Sadeli Karim. “Pak Kiai memberikan saya sorban khusus. Sambil membisikkan kepada saya, Pak Presiden, ini batik asli Banten,” ungkapnya.

Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Sosial Khafifah Indarparawansa, Kepala BIN Sutiyoso, dam Plt Gubernur Banten Rano Karno. (*/ES)

 

 

Berita Terbaru