Buka Munas IX, Presiden Jokowi Harap MUI Dorong Masyarakat Berpikir Optimistis
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, Majelis Ulama Indonesia ( MUI) adalah tenda besar sejati bagi umat Islam yang majemuk, baik yang bergabung dalam Ormas Islam maupun yang tidak. Kemajemukan tersebut, kata Presiden, menjadi dialog sangat penting demi tegaknya umat tengahan dan Islam Ukhuwah.
Dengan demikian MUI bisa berdiri tegak sebagai tenda besar yang menaungi Islam yang tidak ekstrim, penuh kelapangdadaan dalam semangat persaudaraan, kerukunan, gotong royong, dan kesediaan untuk mendukung masyarakat Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika, kata Presiden Jokowi saat memberika sambutan pada Pembukaan Musyawarah Nasional IX Majelis Ulama Indonesia Tahun 2015, di Gedung Grahadi, Surabaya, Selasa (25/8) pagi.
Presiden yang hadir di acara tersebut didampingi oleh Ibu Negara Iriana meyakinkan, kita akan menjadi umat yang siap menjalankan hidup maju, berzikir berfikir, beramal soleh dalam mewujudkan cita-cita masyarakat adil makmur mandiri berperadaban tinggi.
Untuk itu, seiring dengan semakin kompleksnya masalah berbangsa dan bernegara, Presiden Jokowi menegaskan,peran konstruktif MUI sangat diperlukan untuk membantu masyarakat, untuk berpikir optimistis melakukan kerja produktif sehingga dibangun solidaritas dalam keberagamam Indonesia.
Kita bisa memberikan kontribusi kepada dunia, tegas Presiden Jokowi.
Presiden menegaskan, MUI tetap menjadi mitra straegis pemerintah yang mendukung program utk pembangunan. Pemerintah pun, lanjut Presiden, selau terbuka dan senang menerima pikiran, masukan seperti yang selama ini selalu dilakukan. Saya persilakan MUI baik diminta atau tidak mengungkapkan saran kepada pemerintah, kata Presiden.
Sebelumnya Ketua MUI Dien Syamsudin melaporkan,Musyawarah Nasional (Munas) IX Majelis Ulama Indonesia Tahun 2015 di Surabaya ini adalah Munas pertama yang digelar di Luar Jakarta, dan dihadiri oleh 550 peserta dari seluruh Indonesia, ulama yang terdiri dari zuama, pemuka agama Islam dan aktivis pegiat Islamiyah.
Ikut mendampingi Presiden dan Ibu Negara dalam kegiatan tersebut adalah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
(UN/SLN/ES)