Buka R20 International Summit of Religious Authorities, Presiden Jokowi: Peran Penting Tokoh Agama dan Masyarakat Ciptakan Perdamaian

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 27 November 2023
Kategori: Berita
Dibaca: 977 Kali
Sambutan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Peresmian Pembukaan R20 International Summit of Religious Authorities, Ballroom Hotel Park Hyatt, Jakarta, 27 November 2023. (Foto: Agung/Humas Setkab)

Sambutan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Peresmian Pembukaan R20 International Summit of Religious Authorities, Ballroom Hotel Park Hyatt, Jakarta, 27 November 2023. (Foto: Agung/Humas Setkab)

Presiden Joko Widodo meresmikan Pembukaan R20 International Summit of Religious Authorities, Senin (27/11/2023), di Ballroom Hotel Park Hyatt, Jakarta. Mengawali sambutannya, Presiden Joko Widodo menyambut baik kehadiran para tokoh agama dan para delegasi karena sudah aktif berupaya memperkokoh perdamaian dunia dan menjembatani perbedaan-perbedaan bersama Indonesia.

“Karena sungguh tidak masuk di nalar, sungguh tidak masuk di dalam nurani kita, di dunia yang super moderen sekarang ini masih terjadi perang dan pembantaian secara terang-terangan yang merenggut warga sipil, yang merenggut perempuan dan anak-anak.”

Presiden menegaskan Indonesia meyakini bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan hal tersebut tegas dinyatakan dalam konstitusi Indonesia.

“Tragedi kemanusiaan di Palestina tidak bisa ditolerir sedikitpun. Gencatan senjata harus segera dilakukan, bantuan kemanusiaan harus dipercepat, dan perundingan damai harus segera dimulai,” tegasnya.

Presiden menambahkan, Indonesia juga memiliki pengalaman panjang dalam merajut keberagaman, dalam menjembatani perbedaan-perbedaan, dan dalam mempersatukan kemajemukan. Ia menyebutkan saat ini penduduk Indonesia hampir mencapai 280 juta, terdiri dari 714 suku, lebih dari 1.300 bahasa lokal atau bahasa daerah, memeluk agama yang berbeda-beda, dan hidup tersebar di 17 ribu pulau yang ada di Indonesia.

“Bukan hal yang mudah untuk mempersatukannya, tapi kita bisa. Dan kita bersyukur bahwa Indonesia mampu mengikis ego kesukuan, mampu mengikis ego keagamaan, mampu mengikis ego kedaerahan, sehingga mampu mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika, unity in diversity.”

Menurutnya, hal tersebut tidak akan mampu diwujudkan jika tidak didukung oleh ajaran-ajaran agama. Persatuan, imbuhnya, juga tidak akan mampu diwujudkan jika tidak didukung oleh para pemimpin agama yang mengajarkan cinta tanah air adalah bagian dari iman, toleransi terhadap perbedaan-perbedaan adalah bagian dari iman, dan menjaga persatuan juga bagian dari iman.

Lebih lanjut presiden menyampaikan bahwa Indonesia meyakini peran agama, peran tokoh-tokoh agama dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan perdamaian, dalam menciptakan kerukunan dan kebersamaan, baik di dalam suatu negara, di dalam kawasan, maupun dunia.

“Marilah kita jadikan dialog lintas agama, lintas bangsa untuk menjembatani perbedaan dan menghentikan segala bentuk pertikaian-pertikaian, sehingga dunia yang damai, dunia yang rukun, dunia yang sejahtera mampu kita wujudkan bersama. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada pagi hari ini secara resmi saya buka Religion of 20 International Summit of Religious Authorities,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut hadir mendampingi Presiden antara lain, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Direktur Liga Muslim Dunia untuk Indonesia dan ASEAN Abdurrahman Al-Khayyat, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, Katib Aam PBNU K.H. Ahmad Said Asrori, serta Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Selain itu juga nampak hadir antara lain Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi. (FID/DNS)

Berita Terbaru