Buka TEI ke-31, Presiden Jokowi Dorong Produk Indonesia Penetrasi ke Pasar-Pasar Baru

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 12 Oktober 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 24.632 Kali
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi melihat produk kerajinan yang dipamerkan di JIExpo Kemayoran, Rabu (12/10). (Foto: Humas/Rahmat)

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi melihat produk kerajinan yang dipamerkan di JIExpo Kemayoran, Rabu (12/10). (Foto: Humas/Rahmat)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai, produk-produk Indonesia yang ditampilkan pada Trade Expo Indonesia (TEI) ke-31 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, bagus sekali. Untuk itu, Presiden meminta agar Menteri Perdagangan (Mendag), Menteri Perindustrian, dan asosiasi usaha berani melakukan penetrasi ke pasar- pasar baru, yang selama ini tidak pernah diperhatikan.

“Misalnya, India, pasar-pasar Afrika, yang penduduknya lebih 60-80 juta, itu yang harus diperhatikan,” kata Presiden Jokowi usai membuka Trade Expo Indonesia (TEI) ke-31 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (12/10) pagi.

Dari sisi produknya sendiri, terutama yang berkaitan dengan desain, Presiden mengingatkan bahwa ini harus diperhatikan. Menurut Presiden, program di Kementerian Perdagangan dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bagus sekali.

Presiden memuji produk-produk dari kampung, dari daerah, yang dikirimkan desainer dari sini. Mereka mengembangkan, misalnya bambu bisa dibuat untuk kap lampu, kemudian tas-tas yang dari pandan, dikembangkan dengan desain yang baik.

“Kalau ini diteruskan, produk kita akan meningkat kelasnya, bukan di pasar bawah tapi mulai di pasar tengah dan pasar atas. Kalau produk-produk di kampung, produk-produk di daerah diberi sentuhan desain,” tutur Presiden.

Terkait dengan kemasan (packaging), Presiden Jokowi meminta bantuan Kementerian Perdagangan, karena produk Indonesia sudah mulai masuk ke Korea atau Mesir.

“Kita ini produknya banyak sekali, tapi kemasannya belum diperhatikan. Ini mulai kita perhatikan. Menurut saya, desain dan kemasan (packaging) ini penting sekali untuk kita bisa masuk ke pasar-pasar di luar, pasar-pasar ekspor,” tutur Presiden.

Menurut Presiden, promosi besar-besaran telah dimulai. Dana promosi sudah mulai dikumpulkan jadi tidak bisa tersebar lagi. Dulu ada 17 kementerian/lembaga yang mempunyai dana promosi, tidak terintegrasi, tidak terkonsentrasi, sehingga tujuannya ke mana, arahnya ke mana menjadi berceceran.

“Ini yang sudah dikumpulkan nanti akan kelihatan, fokus, konsentrasi, bisa masuk ke pasar-pasar yang kita inginkan,” ujarnya.

Pasar-pasar baru yang disasar Indonesia, menurut Presiden,  di Afrika yang dinilainya sebagai pasar yang baik untuk produk-produk kita, karena menengah ke bawah ini kita bisa masuk. Produk-produk yang tidak bisa masuk ke level atas, kata Presiden, bisa masuk ke sana.

“India dengan penduduk yang sangat besar, ini tidak pernah kita konsentrasi ke sana. Ini juga sebuah peluang yang bisa kita masuki. Negara-negara seperti Bangladesh juga nggak pernah kita perhatikan. Amerika Latin, Iran, yang mulai membuka, ini juga harus segera masuk,” papar Presiden.

Trade Expo Indonesia yang ke-31 diikuti oleh 1.100 peserta pelaku usaha nasional, mulai dari UKM binaan, perusahaan swasta nasional, BUMN, BUMD, pemerintah daerah, hingga kementerian/lembaga ikut berpartisipasi. Sementara jumlah buyers yang telah terkonfirmasi hadir sebanyak 15.562 buyers dari 120 negara,

Pada pembukaan Trade Expo Indonesia ke-31 itu, Presiden Jokowi juga menyerahkan Penghargaan Primaniyarta dan Penghargaan Primaduta, yang merupakan penghargaan bagi eksportir berprestasi dan pencapaian pertumbuhan ekspor Indonesia.

(DND/ES)

Berita Terbaru