Bukan Hanya Turis, Pembangunan Infrastruktur di Kawasan Wisata Juga Dinikmati Masyarakat Lokal

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 17 Februari 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 18.381 Kali
Kampung Ujung yang menjadi hub untuk menyeberang ke Pulau Komodo. (Foto: Kementerian PUPR)

Kampung Ujung yang menjadi hub untuk menyeberang ke Pulau Komodo. (Foto: Kementerian PUPR)

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan dukungan pembangunan infrastruktur di 12 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang akan menjadi “Bali Baru”.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan semakin baiknya fasilitas maka diharapkan lama tinggal wisatawan di Labuan Bajo bisa bertambah.  

“Pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih,  pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur yang telah disusun oleh Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah,” jelas Menteri Basuki beberapa waktu lalu.

Rencana induk disusun untuk pengembangan KSPN 10 tahun ke depan, kemudian lebih didetailkan dalam rencana 5 tahun dan setiap tahunnya dilakukan evaluasi.

“Key Tourism Area atau spot-spot pergerakan turis menjadi prioritas bersama untuk penyediaan infrastruktur,” jelas Kepala BPIW Hadi Sucahyono pada acara jumpa pers yang diselenggarakan dalam rangkaian PUPR Expo 4.0, Jumat (15/2).

Dari 12 KSPN, 4 KSPN menjadi fokus Pemerintah yakni Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo dan Mandalika.

“Pengembangan empat kawasan ini lebih difokuskan karena tren kunjungan turisnya terus meningkat, investasi akan menjadi pemicu percepatan peningkatan potensi ekonomi dan mempunyai tematik khusus,” jelas Hadi.

Lebih lanjut, Hadi menjelaskan pembangunan infrastruktur tidak hanya ditujukan untuk turis yang datang namun juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar dan mendukung potensi ekonomi lokal.

“Sirkuit Moto GP akan dibangun di Mandalika dengan standar hotel berbintang di sekitarnya. Kementerian PUPR mendukung pembangunan infrastrukturnya yang tidak hanya bermanfaat bagi turis namun juga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di sekitarnya,” kata Hadi.

Kawasan Mandalika. (Foto: Kementerian PUPR)

Kawasan Mandalika. (Foto: Kementerian PUPR)

Di KSPN Mandalika, Kementerian PUPR telah melakukan penataan kawasan di Desa Kuta memperbaiki 6 ruas jalan lingkungan, pedestrian, saluran drainase, Ruang Terbuka Publik (RTP) berupa taman yang dilengkapi sarana bermain anak-anak yang dapat dinikmati warga sekitar.

Kementerian PUPR juga membantu menyediakan hunian layak bagi MBR melalui program rumah swadaya di Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 200 unit. Selanjutnya bisa dikembangkan sebagai home stay bagi turis yang ingin merasakan tinggal di permukiman penduduk lokal.

Di KSPN Danau Toba, Kementerian PUPR telah meningkatkan akses dari Bandara Silangit baik jalan lingkar luar maupun lingkar dalam Danau Toba termasuk melakukan pengerukan alur sungai dan akan membangun Jembatan Tano Ponggol.

Selain itu juga pada ruas jalan yang dilalui turis akan dibangun Rest Area Terpadu Lumban Pea dan Lumban Julu.

Di Labuan Bajo, salah satu kawasan yang ditata adalah Kampung Ujung yang menjadi hub untuk menyeberang ke Pulau Komodo. Di kawasan tersebut dibangun pusat wisata kuliner yang dilengkapi dengan jalan lingkungan yang rapi, dan drainase.

Di KSPN Borobudur, Kementerian PUPR melakukan penataan kawasan di sejumlah destinasi wisata seperti kawasan Candi Mendut, Candi Pawon, dan Puthuk Setumbu. Selain itu juga dilakukan peningkatan akses jalan dari Bandara baru di Kulonprogo.

Dalam pembangunan infrastruktur KSPN, Kementerian PUPR juga memperhatikan peta rawan bencana. Kepala BPIW Hadi Sucahyono mengatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi terkait. Selain itu, pihaknya akan menerima masukan dari Badan Geologi dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). (BKP Kementerian PUPR/EN)

 

Berita Terbaru