Cegah Ebola, Perlu Pemeriksaan Kesehatan Jemaah Haji Yang Telah Kembali
Guna menghincari penyebaran penyakit mematika Ebola dan penyakit virus pernafasan MERS CoV, jemaah haji Indonesia yang saat ini mulai pulang dari menunaikan ibadah di Tanah Suci, Mekkah, perlu melakukan pemeriksaan kesehatan yang seksama.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Prof dr Tjandra Yoga Aditama dalam surat tertulisnya Rabu (15/10) pagi mengatakan, jemaah haji yang melakukan penerbangan jauh rentan tertular penyakit Ebola sebagaimana terjadi dengan perawat Spanyol dan di Amerika Serikat, yang tidak pernah ke Afrika namun tertular oleh pasien yang dirawatnya di Spanyol dan di Amerika Serikat.
Kasus tersebut hendaknya menyadarkan kita, bahwa di negara maju dengan alat pelindung diri yang lengkap saja bisa tertular virus Ebola, karena itu hendaknya kita juga mewaspadai penyebaran Ebola melalui jemaah haji Indonesia, tutur Prof. Tjandra.
Menurut Dirjen PP dan PL Kemenkes itu, kalau Ebola masuk ke suatu negara, harus dilakukan penanganan kesehatan masyarakat segera, agar tidak meluas, seperti kejadian di Afrika.
Ia menyebutkan, ada 5 langkah penanganan kesehatan masyarakat yang harus dilakukan terkait penyebaran Ebola itu, yaitu:
1. Penanganan pasien Ebola dengan perawatan intensif dan isolasi maksimal;
2. Penelusuran kontak. Biasanya dari 1 kasus akan ketemu puluhan orang kontak;
3. Penanganan kontak, mulai dari pengukuran suhu berkala dan berbagai derajat kara?ntina bila diperlukan;
4. Penanganan lingkungan; dan
5. Komunikasi risiko, agar masyarakat memahami dan ikut mencegah meluasnya penularan.
Adapun terkait virus sindrom pernafasan MERS CoV yang telah banyak menelan korban jiwa di negara-negara Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, Prof Tjandra Yoga Aditama menyampaikan, hampir 1 juta penduduk Asia (Indonesia dan negara Asia lainnya)? saat ini sedang di Arab Saudi, dan sudah mulai kembali ke tanah air masing-masing yang perlu diwaspadai.
Ia mengingatan, kalau Ebola hanya menular melalui kontak langsung cairan tubuh pasien, maka MERS CoV dapat menular melalui udara. Jadi ini juga mudah tersebar melalui penerbangan internasional, papar Prof Tjandra.
Dirjen PP dan PL Kementerian Kesehatan itu menyampaikan 5 (lima) tahap? pencegahan masuknya MERS CoV yang harus dilakukan, yaitu:
1. Pemantauan kesehatan sebelum berangkat dari Arab Saudi
2. Pengawasan kesehatan di pesawat oleh Dokter kloter, kalau ada yang sakit dilakukan radio practique dengan bandara kedatangan dan pesawat di parkir di remote area;
3. Begitu mendarat, akan melalui alat Thermal Scanner;
4. Kesiapan petugas kesehatan di bandara kedatangan jamaah Haji dan? di asrama haji tempat jamaah mengambil bagasi;
5. Setiap jamaah akan mendapat K3JH, kartu kewaspadaan kesehatan jemaah Haji, untuk pengawasan kesehatan sampai 3 minggu setelah kembali ke tanah air.
Prof Tjandra Yoga Aditama bersyukur, bahwa sampai sejauh ini belum laporan adanya jemaah haji yang tertular virus Ebola maupun terserang virus MERC CoV. (ES)