Cegah Inflasi, Presiden Jokowi Ingatkan Mendag dan Mentan Jaga Harga di Pasar

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 4 Januari 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 20.500 Kali
Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta (4/1)

Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta (4/1). (Foto: Humas/Jay)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pada Menteri Perdagangan (Mendag), Menteri Pertanian (Mentan), dan Bulog, untuk memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan harga yang ada di pasar seperti yang sudah dikerjakan pada tahun 2015.

“Itu betul-betul terus kita ikuti agar inflasi pada tahun ini juga pada angka-angka di sekitar tahun 2015. Ada supply yang kurang segera supply, ada distorsi pasar segera dikerjakan,” pinta Presiden Jokowi saat menyampaikan pengantar pada sidang kabinet paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Senin (4/1) siang.

Presiden menyampaikan rasa syukurnya karena inflasi tahun ini jatuh di angka kurang lebih 3,3%. Kemudian pertumbuhan ekonomi kira-kira 4,7 sampai 4,8 ini kalau dibandingkan dengan negara-negara lain juga sudah sangat cukup baik karena negara-negara yang lain angkanya turun 1,5, ada yang 2, ada yang 3 minusnya dari pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya.

Kemudian yang berkaitan dengan realisasi atau serapan, menurut Presiden Jokowi,  kelihatan sekali bahwa realisasi kita tidak seperti yang banyak disampaikan oleh pengamat, yang menyampaikan realisasi akan jatuh di bawah 80. “Saya kira sangat jauh dari itu. Jadi belanja negara, realisasi belanja negara berada pada posisi 91,2%, alhamdulilah menurut saya sangat baik atau jatuh angkanya di Rp1.810 triliun,” sebut Presiden.

Kemudian di pendapatan negara itu, lanjut Presiden, sebesar 84,7% atau angkanya Rp1.491 triliun yang didalamnya ada penerimaan pajak 83% dan non pajak 93,8%. “Ini juga sebuah angka yang sangat baik karena dengan angka-angka ini berarti defisit kita berada pada posisi 2,8 dan kita sekarang ini juga masih punya SILPA Rp10,8 triliun, ada sisa lebih Rp10,8 triliun,” jelas Presiden Jokowi.

Sidang kabinet paripurna di awal tahun 2016 itu diikuti oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Bidang Polhukam Luhut B. Pandjaitan, Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menko Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, dan jajaran menteri Kabinet Kerja. (FID/ES)

Berita Terbaru