Cerita Presiden ke Afghanistan: Teten Berjaket Selimut dan Sujud Syukur Menlu
Ada yang berbeda saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana beserta rombongan delegasi Indonesia melakukan kunjungan kenegaraan ke Kabul, Afghanistan, Senin (29/1) dibandingkan ketika berada di empat negara Asia Selatan lainnya yakni India, Sri Lanka, Pakistan, dan Bangladesh.
Perbedaan pertama adalah suasana berduka masih menyelimuti ibu kota negara Afghanistan yang baru saja mengalami serangan bom menewaskan 103 orang.
Hal kedua adalah perbedaan cuaca antara Kabul dan Jakarta yang sangat besar. Kedatangan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana bersama delegasi Indonesia lainnya diiringi dengan hujan salju hingga di bawah 0 (nol) derajat celcius.
Cerita tentang dinginnya kondisi dan keamanan di Kabul disampaikan oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung bahwa Koordinator Staf Khusus Presiden, Teten Masduki, yang menggunakan selimut pesawat untuk melawan kedinginan yang dirasakan saat itu.
“Pak Teten karena tegang, lupa membawa baju utk udara dingin, dan memakai selimut pesawat utk menahan rasa dingin dan dipikir ulama dr Indonesia,” cuit Seskab Pramono Anung melalui akun Twitter-nya @pramonoanung, Selasa (30/1).
Melalui akun twitternya, Seskab juga menjelaskan bagaimana ekspresi yang ditunjukkan oleh Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Mayor Jenderal Suhartono dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi dengan melakukan sujud syukur setelah Presiden naik pesawat hendak meninggalkan Kabul.
“Bu Menlu & DanPaspampres sujud syukur stlh memasuki pesawat #AlhamdulillahSdhPulang,” ujar Seskab sebagaimana dikutip dalam akun Twitter-nya @pramonoanung. (EN/ES)