Cetak Sawah 5.000 Ha, Kepri Diharapkan Bisa Penuhi Kebutuhan Pangan Sendiri
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman didampingi Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H Nurdin Basirun, dan Bupati Lingga Alias Wello melakukan penyemaian bibit padi, di areal persawahan Bukit Langkap, Kabupaten Lingga, Kamis (7/9) siang. Penyemaian padi perdana ini dilakukan dalam rangka Cetak Sawah di Wilayah Kabupaten Lingga. Target sawah yang dicetak hingga tahun depan seluas 5.000 hektare.
Dalam kesempatan itu Mentan Amran Nasution menantang Bupati Lingga Alias Wello yang hanya menargetkan pencetakan sawah seluas 3.000 hektare agar diperluas hingga 5.000 hektare. Ia menegaskan, hingga Desember tahun ini, Kementerian Pertanian mengalokasikan hingga 2.000 hektare untuk cetak sawah di Kabupaten Lingga. Enam bulan berikutnya, tepat pada tahun anggaran 2017, ditambah lagi 2.000 hektare.
Target yang tinggi itu diberikan Mentan Amran Nasution setelah melihat potensi Lingga cukup menjanjikan karena bisa dikembangkan sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk itu, Menteri Pertanian menyerahkan bantuan traktor, mesin pompa air, bibit padi untuk 1.000 hektare serta bibit jagung. Bahkan bantuan yang semula dua unit ditingkatkan jadi 20 unit, sepuluh untuk Bukit Langkap dan sepuluh untuk Sungai Besar.
Kami berharap Kepri bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri pada tahun hadapan dan tahun tahun berikutnya, kata Amran seraya menyampaikan keinginannya untuk menghadiri panen ribuan hektare padi-padi organik ini.
Disampaikan Mentan, kalau Kepri mendatangkan bahan pangan dari luar, maka biaya angkut nya makin tinggi sehingga nantinya menjadi beban masyarakat juga. Karena itu, Mentan menekankan agar Lingga fokus dengan sawahnya. Kalau ingin yang lain, boleh juga tapi jangan terlalu luas. Seperti hanya menambah 100 hektare untuk jagung, ujarnya.
Sementara Gubernur Kepri Nurdin Basirun juga menyampaikan antusiasmenya melihat Lingga memfokuskan diri pada sektor pertanian, perikanan dan peternakan. Gubernur memang menginginkan agar tiap kabupaten di Kepri menfokuskan pada keunggulan masing-masing.
“Dengan fokus dan peduli, hasilnya Insha Allah akan lebih baik. Seperti Lingga dengan pertaniannya ini,” kata Nurdin yang pernah ikut panen perdana padi di Lingga beberapa waktu lalu.
Nurdin bersyukur jika beras di Kepri dapat dipasok lebih besar dari Lingga. Ia menyebutkan, sepanjang tahun, Kepri membutuhkan lebih dari 180 ribu ton beras yang saat ini dipasok dari berbagai wilayah di Indonesia serta luar negeri.
“Selesai penuhi kebutuhan Kepri, bisa untuk ekspor ke Singapura dan Malaysia,” timpal Menteri Amran.
Nurdin pun bermimpi bagaimana ke depan, persoalan pangan di Singapura dan Malaysia bisa diselesaikan dari tanah-tanah di Kepri yang subur ini. Tentu produksi yang dihasilkan dengan kualitas yang memenuhi standar negara luar.
Nurdin mengajak masyarakat Lingga untuk bersyukur dan menjawab tantangan Menteri yang sudah memgalokasikan anggaran untuk beribu-ribu hektare pencetakan sawah di Lingga. “Bersyukur dengan cara merawat dan menjadikan sawah sawah ini meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya. (Humas Kepri/ES)