Contohkan Kakao dan Kopi, Presiden Jokowi Minta Kepala Daerah Kembangkan Tanaman Unggulan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 6 Mei 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 22.202 Kali
Presiden Jokowi saat meninjau Pekan Nasional Petani Nelayan ke-15 Tahun 2017 di Stadion Harapan Bangsa, Gampong Lhong Raya, Banda Aceh, Provinsi Aceh, Sabtu (6/5). (Foto: BPMI)

Presiden Jokowi saat meninjau Pekan Nasional Petani Nelayan ke-15 Tahun 2017 di Stadion Harapan Bangsa, Gampong Lhong Raya, Banda Aceh, Sabtu (6/5). (Foto: BPMI)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada kepala daerah, baik gubernur, wali kota, dan bupati untuk mulai mencari tanaman-tanaman unggulan di daerahnya yang memiliki harga jual yang baik.

“Jangan kita ini terpaku pada tanaman-tanaman tertentu saja,” kata Presiden Jokowi saat membuka Pekan Nasional Petani Nelayan ke-15 Tahun 2017 di Stadion Harapan Bangsa, Gampong Lhong Raya, Banda Aceh, Provinsi Aceh, Sabtu (6/5).
Presiden menunjuk contoh kakao dan kopi sebagai komoditas yang memiliki harga jual yang baik. Untuk kakao misalnya, permintaan di dalam negeri tinggi tapi suplainya masih kurang. “Kopi harganya juga naik terus,” ujarnya.

Presiden menceritakan pengalamannya saat dirinya tinggal di Aceh dimana hampir setiap pagi menikmati kopi gayo. “Karena kopi gayo enak sekali,” ucap Presiden.

Tapi, Presiden meyakini di daerah lain pun banyak terdapat kopi yang sangat spesial dan memiliki haga yang sangat bagus. “Kenapa ini tidak kita tanam, kenapa ini tidak kita remajakan?” kata Presiden dengan nada bertanya.

Komoditas lainnya yang disebut Presiden adalah mete. “Mete itu harganya juga baik. Kenapa tidak kita tanam?” ujarnya.

Terus Bangun Infrastruktur

Presiden Jokowi yang dalam kesempatan itu didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengemukakan, pemerintah terus membangun infrastruktur pertanian, mulai dari waduk, embung, hingga irigasi sekunder dan tersier.  Tujuannya adalah adanya ketersediaan air yang memadai untuk pertanian.

“Pertanian itu kuncinya di air, kalau airnya enggak ada dari mana kita mau menanam?” kata Presiden.

Menurut Presiden, sebanyak 49 waduk besar yang tersebar mulai dari Sabang sampai Merauke tengah dibangun pemerintah. “Banyak sekali, banyak sekali tapi yang paling banyak di Nusa Tenggara Timur  karena di situ sangat membutuhkan sekali,” ujarnya.

Presiden juga telah memerintahkan Menteri Pertanian dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk membangun embung-embung kecil.

“Target kita tahun ini 30 ribu embung harus jadi,” tegas Presiden.

Selain itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman pun menjanjikan pembangunan irigasi sekunder dan tersier akan tuntas tahun ini sebagaimana yang dijanjikannya pada 3 tahun yang lalu.

“Bagaimana masalah irigasi sekunder tersier? Menteri Pertanian menyampaikan sampai saat ini sudah mencapai 3 juta hektare, betul Pak Menteri? Saya belum menghitung, Pak Menteri sudah menghitung. Kalau kurang, awas,” kata Presiden yang disambut tepuk tangan.

Dalam kesempatan itu, Presiden memanggil beberapa petani jagung dan kakao untuk menceritakan pengalamannya dan juga mendengarkan masukannya. Dan kepada mereka, Presiden memberikan hadiah sepeda.

Tampak mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana dalam kesempatan itu antara lain Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur Aceh Zaini Abdullah. (BPMI Setpres/ES)

Berita Terbaru