Deklarasi Millenial Road Safety Festival, 9 Maret 2019, di Sekitar Jembatan Ampera, Kota Palembang, Provinsi Sumatra Selatan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 9 Maret 2019
Kategori: Sambutan
Dibaca: 2.340 Kali

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera buat kita semuanya.

Yang saya hormati Bapak, Ibu, dan Saudara-saudaraku semuanya, utamanya generasi muda, generasi milenial.

Saya ingin titip, enggak banyak-banyak. Satu, kalau mau berkendaraan tolong dicek betul, pertama lampunya nyala ndak, spionnya harus komplit, spion harus komplit. Sebelum berkendaraan helm harus siap dan dipakai. Kalau berkendaraan pun lebih baik memakai sepatu, untuk keselamatan pakai sepatu, ya. Kemudian pastikan sebelum berangkat SIM dibawa, STNK dibawa, BPKB enggak usah, SIM dibawa, STNK dibawa. Jadi kalau ada nanti ditanyakan oleh polantas kita sudah bisa menunjukkan bahwa kita memang memiliki STNK dan memiliki SIM. Dan yang ketiga, jangan lupa, jangan lupa kalau pas berkendaraan jangan main handphone, jangan telepon-teleponan, berbahaya sekali. Setuju ndak? Siapa yang berkendaraan suka main handphone? Maju ke depan sini siapa? Tidak boleh lho, tidak boleh, waktu berkendaraan tidak boleh main handphone, sangat berbahaya sekali. Naik mobil pun juga berbahaya sekali main handphone. Nyetir sambil main handphone kemudian berkendaraan juga main handphone jangan, karena kita ini kalau pas pergi ditunggu keluarga kita, ditunggu orang tua kita di rumah. Benar ndak? Benar ndak? Jadi hati-hati dalam berkendaraan, siapkan, cek semuanya kelaikan kendaraan, ya.

Ada yang ingin maju ke depan tunjuk jari! Tapi yang bisa bercerita mengenai, yang sering berkendaraan tunjuk jari! Tunjuk jari yang sering berkendaraan! Satu lagi, mahasiswa. Maju sini.

(Dialog Presiden Republik Indonesia dengan Perwakilan Peserta Millenial Road Safety)

Ya coba dikenalkan nama. Perkenalkan nama.

Hendri
Perkenalkan nama saya Hendri.

Presiden Republik Indonesia
Hendri, naik kendaraannya naik apa?

Hendri
Sepeda motor, Pak. Matic, Pak.

Presiden Republik Indonesia
MaticMatic, matic. Setiap hari naik kendaraan?

Hendri
Iya.

Presiden Republik Indonesia
Pakai helm?

Hendri
Alhamdulillah pakai helm. Pakai. SIM ada, Pak.

Presiden Republik Indonesia
SIM ada. STNK ada?

Hendri
Ada.

Presiden Republik Indonesia
Kalau naik kendaraan pelan atau ngebut?

Hendri
Pelan, asal selamat. Pelan, Pak. Ingat orang tua di rumah.

Presiden Republik Indonesia
Kalau naik kendaraan tidak usah ngebut-ngebut, setuju? Ya, terus pakai helm?

Hendri
Pakai, Pak.

Presiden Republik Indonesia
Iya. Apa pesan-pesan Hendri kepada kawan-kawanmu semuanya kalau naik kendaraan?

Hendri
Untuk para warga Palembang, untuk berkendaraan jangan terlalu ngebut. Apalagi menurut pengalaman saya di depan tempat saya kerja setiap hari pasti ada kecelakaan. Jadi untuk warga Palembang, tolonglah tata tertib lalu lintasnya ditaati.

Terima kasih.

Presiden Republik Indonesia
Ya. Jadi hati-hati, kecelakaan ini, kecelakaan lalu lintas itu di dunia memakan korban ranking lima. Yang pertama itu banyak yang meninggal karena jantung, karena penyakit paru-paru, karena penyakit TBC, karena penyakit diabetes, dan lain-lain, yang nomor lima itu kecelakaan lalu lintas. Hati-hati, hati-hati betul. Karena kalau sudah kecelakaan kemudian masuk rumah sakit sudah, menjadi masalah besar bagi keluarga kita. Hati-hati dalam berkendaraan.

Ya, silakan dikenalkan.

Joni Iskandar
Halo mahasiswa! Salam dari Universitas Sriwijaya, mahasiswa Indralaya yang biasa bolak-balik Palembang-Indralaya. Saya semester delapan, jadi sering ke Palembang bimbingan. Kadang dosennya di Palembang, kadang di Indralaya, semangat teman-teman semuanya. Jangan lupa siapkan peralatan yang dapat melindungi kita.

Sebelum itu perkenalkan dulu nama saya Joni Iskandar. Nama seorang penyanyi dangdut Joni Iskandar tapi saya mirip Rizki Febian katanya.

Presiden Republik Indonesia
Rizki Febian? Oh, ya mirip. Malah lebih ngganteng Joni kelihatannya. Iya terus, pertanyaan saya, sehari naik kendaraan ke kampus berapa kali?

Joni Iskandar
Kalau ke kampus setiap hari, Pak.

Presiden Republik Indonesia
Setiap hari berangkat kemudian pulang?

Joni Iskandar
Iya.

Presiden Republik Indonesia
Pakai helm?

Joni Iskandar
Pakai, Pak.

Presiden Republik Indonesia
Kalau naik kendaraan main handphone?

Joni Iskandar
Tidak, Pak. Iya, paling kalau dibonceng sambil main HP, Pak. Kalau bawa kendaraan tidak bisa.

Presiden Republik Indonesia
Terus apa pesanmu kepada kawan-kawan mahasiswa semua?

Joni Iskandar
Ya, untuk mahasiswa yang terkhususnya yang bolak-balik Palembang-Indralaya itu harap berhati-hati, apalagi sekarang jalan lagi licin. Jadi jangan lupa pakai safety-nya, terutama untuk perlindungan diri kita terlebih dahulu.

Presiden Republik Indonesia
Apa? Untuk safety-nya itu apa? Helm? Apalagi?

Joni Iskandar
Helm dan juga pakai sepatu. Pakai jaket biar tidak kedinginan. Kaos tangan dan juga motor, kaca spion serta keamanan surat-menyurat harus dibawa karena sekarang lagi rawan razia.

Presiden Republik Indonesia
Jadi, sekali lagi saya ulang, untuk keamanan, pakai helm. Yang kedua, usahakan pakai sarung tangan, lebih mudah untuk nyetir. Yang ketiga apalagi tadi? Sepatu, jangan pakai sandal. Sepatu itu lebih aman daripada sandal. Apalagi? Biar enggak masuk angin juga pakai jaket. Itu juga kalau kecelakaan pun juga akan membantu kita memproteksi, melindungi diri dari luka-luka yang ada.

Apalagi pesan? Ada pesan yang lain?

Joni Iskandar
Cukup. Mungkin pesannya untuk warga Palembang, terkhususnya Kota Palembang, semoga makin jaya dan juga bisa memberikan generasi milenial yang taat akan aturan dan juga peduli keselamatan yang dapat menjaga diri kita sendiri. Karena kalian merupakan generasi emas harapan bangsa, jadi lindungilah diri kalian terlebih dahulu.

Presiden Republik Indonesia
Ya, jadi yang terakhir saya titip, yang terakhir, taati aturan-aturan lalu lintas. Yang terakhir, taati aturan-aturan lalu lintas.

Ya, saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Terima kasih Hendri, terima kasih Joni.

Sepeda? Tidak boleh memberi sepeda sekarang ini ya, tidak boleh memberi sepeda. Jadi Joni maupun Hendri tidak kita beri sepeda. Silakan kembali.

Baiklah. Oh ini, jadi ada oleh-oleh dari saya, karena sekarang tidak boleh memberi sepeda saya beri, ini barang ini kalau ditukar sepeda bisa menjadi sepuluh lebih sepeda karena ada foto cepat, ini. Sekarang kerja itu harus cepat, ya kerja itu harus cepat, baru di sini fotonya sudah selesai. Ini. Kenapa album foto ini mahal karena di belakangnya ada tulisan ini, di belakangnya ada tulisan, ‘Istana Presiden Republik Indonesia’, nah. Sudah.

Terima kasih.
Saya tutup.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sambutan Terbaru