Demi Keselamatan, Menlu Imbau WNI di Yaman Segera Ikuti Evakuasi Kembali ke Tanah Air
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan evakuasi 220 WNI dari Yaman yang dilakukan dalam dua gelombang, telah berlangsung secara cepat, aman dan efisien. Menlu terus menghimbau kepada WNI di Yaman untuk memilih opsi evakuasi kembali ke tanah air demi keselamatan diri
dan keluarga.
Ketika opsi evakuasi masih bisa dilakukan, pemerintah berharap semua WNI segera mengajukan diri untuk dievakuasi sebelum terlambat, kata Retno dalam jumpa pers di Ruang Palapa Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (6/4
Sebagaimana diketahui, Pemerintah RI telah memulangkan 110 WNI dari Yaman pada gelombang pertama Minggu (5/4), dan Senin (6/4) pemerintah kembali memulangkan 110 WNI dari Yaman ke Jizan, Arab Saudi, sebelum diterbangkan ke tanah air. Sedang sisanya sekitar 82 WNI, akan dijemput oleh pesawat TNI AU di Jizan untuk diterbangkan ke Salalah di Oman, dan selanjutnya ke Indonesia dengan pesawat komersial.
Hingga kini, masih terdapat sejumlah WNI yang berada di berbagai penampungan/safe house dan
menunggu evakuasi dengan rincian di Aden 89 orang, Sana’a 40 orang, Al-Mukalla 40 orang dan Tareem 58 orang.
Menurut Menlu, kalkulasi jumlah WNI yang telah dipulangkan dari Yaman sejauh ini sejak Desember 2014 berjumlah 700 orang setelah melalui beberapa kali pemulangan.
Makin Memprihatinkan
Menlu Retno menambahkan bahwa keadaan keamanan di Yaman, khususnya dibagian Barat Yaman sekitar kota Aden dan Sana’a, makin memprihatinkan. Kontak senjata antara pihak yang bertikai semakin meluas.
Keadaan ini mempersulit upaya evakuasi yang dilakukan dan mengharuskan Tim Percepatan Evakuasi WNI Indonesia untuk terus menyesuaikan skenario, langkah dan proses evakuasi. Tim evakuasi tetap berpengang pada prisip melakukan evakuasi secara cepat, aman dan efisien, ujar Menlu.
Menlu menegaskan, evakuasi hanya bisa dilakukan jika di lokasi evakuasi kondisinya betul-betul aman, dalam artian tidak ada baku tembak di wilayah tersebut.
Menurut Menlu, pihaknya telah meminta kepada semua pihak di Yaman agar memberlakukan jeda
kemanusiaan (humanitarian pause) guna memberikan kesempatan bagi warga sipil dievakuasi keluar dari Yaman.
Dalam hal ini Menlu telah memerintahkan Watap RI di PBB untuk mendorong Dewan Keamanan (DK) PBB mengeluarkan resolusi terkait jeda kemanusiaan (humanitarian pause).
Kesempatan ini akan digunakan oleh Pemerintah RI untuk melakukan evakuasi WNI secepatnya dari Yaman, kata Menlu Retno Marsudi.
Terkait dengan para pelajar dan mahasiswa WNI di Yaman, Menlu menegaskan, bahwa keselamatan dan hak-hak akademis mahasiswa di Yaman tidak dikurangkan dalam upaya evakuasi ini.
Menurut Menlu, sejauh ini makin banyak WNI di Aden yang ingin dievakuasi setelah melihat imbauan dari pemerintah, dan situasi keamanan di Yaman yang tidak menentu. (Dit. Infomed Kemlu/ES)