Demonstrasi dan Gempa Bumi Ambon, 27 September 2019, di Halaman Masjid Baiturrahim, Kompleks Istana Kepresidenan, Provinsi DKI Jakarta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 27 September 2019
Kategori: Keterangan Pers
Dibaca: 868 Kali

Wartawan
Pak, selamat siang. Soal terkait unjuk rasa mahasiswa membawa korban Pak, apakah sudah ada laporan dari kepolisian sebenarnya pelakunya siapa? Penyidikannya sudah ada belum dan seperti apa laporannya?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Saya atas nama pemerintah menyampaikan dukacita yang mendalam dan berbelasungkawa yang mendalam atas meninggalnya ananda Randi dan ananda Yusuf Kardawi. Keduanya adalah mahasiswa Universitas Halu Oleo di Kendari.

Saya sudah mendapatkan laporan dari Kapolri bahwa memang keduanya ikut berdemonstrasi menyampaikan aspirasi di DPRD di Kendari, Sulawesi Tenggara. Dan ananda Randi memang meninggal karena luka tembak saat berlangsungnya demonstrasi dan ananda Yusuf Kardawi meninggal setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Yang pertama, untuk kedua orang tua ananda Yusuf Kardawi maupun ananda Randi, semoga diberikan ketabahan dan keikhlasan atas meninggalnya ananda berdua ini. Dan semoga apa yang diperjuangkan oleh ananda Randi dan ananda Yusuf Kardawi ini menjadi kebaikan bagi bangsa ini dan mendapatkan tempat yang paling mulia di sisi-Nya.

Saya juga sudah sejak awal, kemarin saya ulangi lagi juga, kepada Kapolri agar jajarannya tidak bertindak represif. Dan saya sudah perintahkan juga untuk menginvestigasi dan memeriksa seluruh jajarannya karena ini disampaikan oleh Kapolri kepada saya tidak ada perintah apapun dalam rangka demo ini membawa senjata. Jadi, ini akan ada investigasi lebih lanjut.

Dan yang kedua, ini juga perlu saya sampaikan mengenai gempa yang ada di Ambon. Kemarin, saya mencoba untuk bertelepon kepada Gubernur, sudah dua kali tidak sambung. Tetapi kemarin sore saya sudah mendapatkan data dari Kepala BNPB, Jenderal Doni Monardo bahwa gempa di Ambon menewaskan 23 orang, dan ratusan yang luka, dan ribuan yang mengungsi.

Saya juga ingin menyampaikan atas nama pribadi dan pemerintah mengucapkan dukacita yang mendalam atas musibah gempa yang terjadi di Ambon, yang menimpa saudara-saudara kita yang di Ambon. Dan kemarin sudah saya perintahkan kepada Kepala BNPB, ini Pak Jenderal Doni di sana, juga kepada TNI-Polri, kemudian kepada Menteri Sosial untuk bergerak ke lapangan di tempat terjadinya gempa untuk membantu saudara-saudara kita yang ada di Ambon. Dan bantuan juga sudah saya perintahkan untuk segera dikirimkan.

Dan kepada korban yang meninggal tadi juga saya sampaikan kepada Menteri Sosial untuk memberikan santunan dan untuk yang luka-luka perawatannya akan ditanggung oleh pemerintah. Dan terkait kerusakan fisik akibat gempa ini masih dilakukan pendataan secara detail. Tapi kemarin terakhir saya mendapatkan laporan kira-kira seratusan lebih sedikit rumah yang rusak.

Wartawan
Terkait yang tewas di Kendari ini apakah akan mengevaluasi Kapolri, Pak Jokowi?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sekali lagi tadi sudah saya sampaikan bahwa dalam menangani demo tidak represif. Karena ini kan berdemonstrasi ini menyampaikan pendapat dan itu dijamin oleh konstitusi.

Wartawan
Tapi itu instruksi Bapak tapi tidak dipatuhi kan Pak?

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya ini kan menyangkut ribuan personel, ribuan personel yang ada di seluruh Tanah Air. Dan ini juga sampai sekarang juga tidak, bahkan belum, yang menembak ini siapa kan juga belum. Jadi jangan ditebak-tebak terlebih dahulu sebelum investigasinya selesai.

Ya. Terima kasih.

Keterangan Pers Terbaru