Di Forbes Global CEO Conference, Presiden Prabowo Paparkan Strategi Ekonomi Nasional

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 15 Oktober 2025
Kategori: Berita
Dibaca: 281 Kali

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri Forbes Global CEO Conference 2025 yang berlangsung di Hotel The St. Regis, Jakarta, pada Rabu, 15 Oktober 2025. (Foto: BPMI Setpres)

Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya kemandirian dan keberanian Indonesia dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional. Dalam sesi dialog “A Meeting of Minds” pada acara Forbes Global CEO Conference 2025, di Hotel The St.Regis, pada Rabu, 15 Oktober 2025,  Kepala Negara menekankan bahwa pemerintah terus bekerja untuk memberdayakan masyarakat dan memperluas kesempatan kerja, sekaligus memperkuat daya saing ekonomi nasional di tengah dinamika global.

Presiden Prabowo mengungkapkan, salah satu langkah konkret yang telah dilakukan pemerintah adalah memberikan pengampunan bagi utang-utang lama para petani dan pelaku usaha kecil yang sudah tidak realistis untuk ditagih. “Saya memanggil beberapa bankir, kami berdiskusi. Dan pada dasarnya saya memahami bahwa sebenarnya di bank, setelah 25 tahun, sebagian besar utang itu sudah dihapuskan dalam pembukuan bank,” ujar Presiden Prabowo.

Kepala Negara juga menyoroti capaian penting tim ekonomi pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, antara lain melalui penyelesaian Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa. Kesepakatan tersebut dinilai menjadi terobosan penting dalam memperluas akses pasar Indonesia di tengah situasi perdagangan global yang semakin kompetitif.

“Saya juga menyaksikan penandatanganan CEPA dengan Kanada dan saya pikir kita semakin berupaya menjalin kesepakatan seperti ini dengan banyak pasar lain, termasuk Amerika Latin, RCEP, dan CPTPP, dan sebagainya,” imbuh Presiden.

Selain memperluas kerja sama internasional, Kepala Negara juga menekankan pentingnya memperkuat pasar domestik sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) disebut telah menciptakan efek berganda yang besar terhadap lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Bahkan dengan program makan gratis ini saja, kami sudah menciptakan langsung 1,5 juta lapangan kerja, langsung. Ada 30.000 dapur, masing-masing mempekerjakan 50 orang. Dengan dua atau tiga shift, jadi 50 orang kali 30.000, itu 1,5 juta. Para ahli ekonomi mengatakan kepada saya bahwa pertumbuhan 1% menciptakan 400.000 lapangan kerja. Nah, kami sudah menciptakan 1,5 juta lapangan kerja. Itu setara dengan 3%. Dan itu belum termasuk 81.000 koperasi,” ungkap Kepala Negara.

Presiden Prabowo juga menjelaskan bahwa kebijakan tersebut juga berdampak pada tumbuhnya wirausaha lokal dan peningkatan konsumsi masyarakat, yang menjadi pendorong utama ekonomi. Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk menata ulang badan usaha milik negara (BUMN) agar lebih efisien dan berdaya saing global.

“Jadi saya telah memberikan arahan kepada Ketua Danantara untuk merasionalisasi semuanya, mengurangi jumlah BUMN dari sekitar 1.000 menjadi angka yang lebih rasional, mungkin 200, atau 230, 240, dan kemudian menjalankannya dengan standar internasional. Saya yakin tingkat pengembalian 1% atau 2% bisa dan harus meningkat,” pungkas Presiden.

Kepala Negara menekankan bahwa keberhasilan ekonomi nasional harus dimulai dari pemahaman yang kuat terhadap prinsip-prinsip ekonomi. “Jika Anda tidak memahami ekonomi, Anda bisa dengan mudah dipermainkan oleh para ekonom. Anda tidak boleh merasa takut oleh apa yang disebut para ahli. Saya berbicara kepada generasi muda saya,” imbuh Presiden. (BPMI Setpres)

Berita Terbaru