Di hadapan Prajurit Kopassus, Presiden: TNI Harus Bisa Berdiri Tegakkan Persatuan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) haruslah bisa berdiri tegak mempersatukan keragaman ras, suku, dan agama, guna mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pahlawan.
“Hanya dengan persatuan itulah bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang kuat,” kata Presiden Jokowi dalam pengarahannya kepada Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus), di Lapangan Upacara Markas Komando Pasukan Khusus, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (10/11).
Dengan itu, TNI yang berdiri tegak mempersatukan keragaman, Presiden yakin, Indonesia bisa menjadi bangsa majemuk yang kuat dan solid.
“Saya ingin mengingatkan bahwa para pahlawan kesuma bangsa, para pendiri Tentara Nasional Indonesia seperti Panglima Besar Jenderal Sudirman, mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk memperjuangkan kemerdekaan,” tutur Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo sebagai panglima tertinggi juga memerintahkan kepada para perwira dan prajurit Kopassus untuk menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Indonesia. “Karena hanya dengan itu, Indonesia bisa menjadi bangsa majemuk yang kuat dan solid,” ujarnya.
Para Prajurit TNI yang hadir mendengarkan arahan itu terdiri atas satuan Sandhi Yudha, satuan Para Komando, dan juga satuan Gultor (Penanggulangan Teror).
Dalam kesempatan ini, Presiden juga mengajak generasi penerus untuk meneruskan perjuangan para pahlawan.
“Saya kira kewajiban kita itu memperjuangkan terus apa yang menjadi cita-cita para pahlawan, baik dalam memakmurkan, mensejahterakan, dan memberikan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tambah Presiden saat ditanya jurnalis pasca acara.
Turut hadir dalam acara tersebut di antaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Mulyono. (RMI/BPMI Setpres/ES)