Di KTT ASEAN-ROK, Presiden Jokowi Usulkan Pembentukan ASEAN-RoK Creative Economy Center

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 26 November 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 1.048 Kali

Presiden Korsel Moon Jae-in menyambut kedatangan Presiden Jokowi pada ASEAN – ROK Commemorative Summit 2019, di Busan Exhibition and Convention Center (BEXCO), Busan, Selasa (26/11) pagi. (Foto: Deny/Hums)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkirakan 30 tahun ke depan, kekuatan emerging economies akan dapat melampaui kekuatan dari develop countries. 

Namun hal itu tidak begitu saja akan terjadi. Jika structural reform tidak dilakukan, diversifikasi ekonomi tidak dilakukan untuk menjamin ekonomi yang berkelanjutan. Kemudian, investasi tidak dilakukan secara efektif dan berkelanjutan terutama di bidang pendidikan, riset dan juga yang tidak kalah pentingnya kita terus memberikan pengabdian terhadap upaya untuk mempersempit inequalities,” kata Presiden Jokowi saat berbicara pada ASEAN-Republic of Korea (RoK) Summit Plenary Season 1 yang dilaksanakan di Busan Exhibition and Convention Center (BEXCO), Busan, Selasa (26/11) pagi.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi yang hadir dalam KTT tersebut untuk mendampingi Presiden Jokowi kepada wartawan mengatakan, Presiden ke depan menyarankan kerja sama-kerja sama dengan RoK yang dapat diprioritaskan antara lain adalah di Bidang Perdagangan, Investasi, Pendidikan, Riset, Teknologi, Ekonomi Kreatif, dan juga Renewable Energy.

“Presiden mengusulkan agar dapat dibentuk ASEAN-RoK Creative Economy Center. Selain itu, Presiden juga menyambut baik, akan dibentuknya ASEAN-RoK Science and Technology Center tahun 2020 di Jakarta,” kata Menlu di Lotte Hotel, Busan, Selasa (26/11) sore.

Sementara itu, dari negara-negara anggota ASEAN, menurut Menlu, rata-rata mereka mengatakan mengenai pentingnya kerja sama di dalam, ekonomi terutama di dalam Creative Economy Inovasi, IT, Sumber Daya Manusia, dan juga tetap memperhatikan bahwa ke depan tantangan-tantangan keamanan baik yang tradisional maupun yang nontradisional juga masih akan tetap ada.

Outcome Document

Menurut Menlu dari ASEAN-Republic of Korea (RoK) Summit Plenary Season 1 itu kemudian ada outcome document yang dinamakan ASEAN-RoK Joint Vision Treatment for Peace, Prosperity, and Partnership.

Joint vision statement tersebut, menurut Menlu, terdapat 3 kerja sama yang, yang besar.

Pertama, adalah memperkuat kemitraan yang lebih berbasis kepada people center karena Presiden Moon selalu mengatakan people at center, people at the center.

“Nah, sama dengan ASEAN. ASEAN juga meletakkan masyarakat sebagai inti dari sebuah semua kerja sama,” jelas Menlu.

Yang kedua adalah mengenai jaminan agar perdamaian dapat diperkuat, kerja sama untuk perdamaian dapat diperkuat agar kita bisa meng-address tradisional nontradisional security challenges, kemudian bagaimana untuk bisa membangun trust secara terus-menerus dan lain-lain.

Kemudian yang ketiga, adalah economic partnership. Yang keempat, adalah mengenai masalah connectivity. Kelima mengenai masalah sustainability dan environment and fashion. Dan yang keenam, adalah mengenai sociocultural partnership. 

Jadi, itu adalah 6 bidang besar yang masuk di dalam Joint Vision Statement sebagai hasil dari KTT ASEAN-RoK. Di samping itu, juga ada Co-Chair. Co-Chair itu adalah tanggung jawab dari Chair RoK dan juga Chair ASEAN adalah Thailand,” pungkas Menlu. (EN/DNS/ES)

Berita Terbaru