Di Yogyakarta, Sang Petruk dan Gatotkaca Ikuti Vaksinasi COVID-19 serta Taati Protokol Kesehatan
Gatotkaca yang dalam aksinya tampak mengenakan masker membuka babak dengan menghentikan sejenak tarian yang tengah diperagakan Petruk. Gatotkaca mengajak Petruk untuk menyukseskan program pemerintah yang memberikan vaksinasi massal secara gratis bagi 181,5 juta masyarakat Indonesia.
Di tengah teatrikal, Gatotkaca meminta Petruk yang belum menerima suntikan dosis vaksin untuk terlebih dahulu mengikuti vaksinasi agar setelahnya dapat tetap menjalankan aktivitas seni dengan produktif, aman, dan memberikan perlindungan awal dari virus korona sembari tetap menjalankan protokol kesehatan.
“Kamu sudah divaksin belum? Saya itu satria pringgodani Gatotkaca, otot kawat, tulang besi, disuntik kok. Harus ikut mendukung pemerintah karena pemerintah sudah mengupayakan vaksin gratis. Harus vaksin semua,” celetuk Gatotkaca.
Gatotkaca kemudian beranjak menemani Petruk untuk mengikuti vaksinasi yang dihelat di sebelah aula teatrikal. Dari kursi penonton, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) lantas beranjak untuk menemani Sang Petruk yang tengah divaksinasi.
Adegan teatrikal Petruk dan Gatotkaca dengan judul “Petruk Divaksin” yang dipentaskan di Padepokan Seni Bagong Kussudiarja, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), saat kunjungan kerja Presiden, Rabu (10/03/2021), tersebut memberikan gambaran kegembiraan rakyat menyambut dihelatnya kebijakan vaksinasi massal.
Di tengah pandemi saat ini, Sang Petruk diceritakan senantiasa optimistis terhadap keadaan dan selalu berupaya dalam kebersamaan serta gotong royong untuk membangun bangsa Indonesia terbebas dari pandemi.
Sementara Gatotkaca yang diperankan oleh Anter Asmorotejo, meski dikisahkan berotot kawat, bertulang besi, dan berkulit tembaga, namun tetap membutuhkan suntikan dosis vaksinasi untuk memberikan perlindungan awal sebagaimana para penerima vaksin lainnya.
Petruk merupakan salah satu tokoh pewayangan Jawa yang menggambarkan nilai-nilai pemaknaan hidup. Petruk menjadi sebuah simbol rakyat jelata yang memberikan keteladanan mengenai bagaimana seorang kesatria seharusnya bersikap.
“Petruk itu adalah abdi, rakyat jelata, rakyat kecil, orang yang selalu mengingatkan peran kesatria. Tapi Petruk itu dalam lakon di khasanah pewayangan suatu hari bisa bertahta menjadi ratu (raja),” ujar Butet Kartaredjasa selaku pemilik Padepokan Seni Bagong Kussudiarja.
“Dalam konteks hari ini, Petruknya divaksin. Ada juga kawan Gatotkaca, kesatria otot kawat tulang besi kulit tembaga, tetap divaksin. Jadi kalau kesatria pun divaksin, apalagi Petruk,” imbuhnya. (BPMI/UN)