Diajukan Kembali Jadi Ketua DPR, Setya Novanto: Presiden Jokowi Serahkan Pada Partai

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 22 November 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 21.043 Kali
Presiden Jokowi berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Golkar di Istana Merdeka (22/11). (Foto: Humas/Rahmat)

Presiden Jokowi berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Golkar sebelum awali pertemuan di Istana Merdeka (22/11). (Foto: Humas/Rahmat)

Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto mengemukakan bahwa dalam situasi kemarin dirinya betul-betul tidak mengetahui ada putusan dari pleno partainya, yang memutuskan untuk memintanya kembali menjadi Ketua DPR Republik Indonesia.

“Sampai hari ini saya belum mengetahui situasinya, karena sudah dilakukan begitu cepatnya untuk disampaikan kepada fraksi dan fraksi kepada pimpinan (DPR),” kata Setya Novanto kepada wartawan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11) sore.

Novanto mengaku sudah menyampaikan hal itu (pengajuan kembali sebagai Ketua DPR RI) kepada Presiden, dan Presiden menurutnya menyerahkan masalah tersebut kepada Partai Golkar. “Beliau tidak ikut campur dan beliau tidak mempengaruhi tetapi semuanya itu adalah masalah yang berkaitan dengan partai Golkar secara internal,” kata Novanto.

Pernyataan Setya Novanto itu senada dengan pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi seusai menjamu sarapan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, di teras Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11) pagi.

“Itu urusannya Partai Golkar, dan itu urusannya internal DPR,” tegas Presiden Jokowi.

Presiden menambahkan, bahwa dasar hukum, penetapan ketua DPR adalah rapat paripurna DPR. “Itu wilayahnya di wilayah DPR,” tegasnya.

Saat ditanya wartawan mengenai masalah kemungkinan kembalinya Setya Novanto sebagai Ketua DPR saat dirinya bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar itu pada Kamis (17/11) lalu, kembali Presiden Jokowi menegaskan, bahwa “Itu urusan internal Partai Golkar, itu urusan internal DPR”.

Hormati Penunjukan

Meski tidak menghadiri rapat pleno DPP Partai Golkar, yang memutuskan mengembalikan posisi dirinya sebagai Ketua DPR, Setya Novanto mengaku dirinya tentu sangat menghormati dan menghargai apa yang sudah diputuskan dan yang dikehendaki oleh fraksi dan pimpinan Partai Golkar itu.

“Tentu akan menjadi pertimbangan-pertimbangan setelah saya akan menerima para pimpinan DPP Partai Golkar, yang rencananya besok pagi akan menghadap saya. Ini yang perlu saya sampaikan,” terang Novanto.

Sebagaimana diketahui, Setya Novanto mengundurkan diri dari posisi ketua DPR akhir 2015 lalu karena tersangkut kasus permintaan saham pada PT. Freeport Indonesia. Meski saat itu tidak ada keputusan dan sanksi dari Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR, posisi Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI kemudian digantikan oleh Ade Komarudin, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR RI.

Belakangan Setya Novanto menggugat pasal soal permufakatan jahat serta penggunaan sadapan sebagai alat bukti ke Mahkamah Konstitusi (MK), yang kemudian sebagian telah dikabulkan MK. (FID/RAH/ES)


 

Berita Terbaru