Diawali Ragam Kesenian, Upacara Penurunan Bendera Tutup Rangkaian Peringatan HUT Kemerdekaan
Rangkaian peringatan HUT kemerdekaan Republik Indonesia pada hari ini diakhiri dengan upacara penurunan Sang Merah Putih.
Presiden Joko Widodo memimpin langsung upacara tersebut di halaman Istana Merdeka pada Rabu sore 17 Agustus 2016.
Laporan komandan upacara Kolonel Benny Arfan kepada Presiden Joko Widodo memulai rangkaian upacara penurunan bendera. Upacara penurunan dimulai sekitar pukul 16.30 WIB.
Kapten Inf. Amirul Husin dalam kesempatan tersebut mengemban amanah untuk memimpin Tim Bima Paskibraka. Pria kelahiran Surabaya, 24 Oktober 1986 tersebut saat ini menjabat sebagai Danki Bant Yonif Pra Raiders 330/17/1 Kostrad. Beliau merupakan lulusan Akademi Militer 2007.
Cut Aura Maghfirah Putri yang berasal dari Provinsi Aceh didapuk sebagai pembawa bendera yang akan diserahkan kembali kepada Presiden Joko Widodo selaku inspektur upacara.
Sementara itu, Kelompok 8 yang bertugas menurunkan bendera terdiri atas Ilham Massaid dari Provinsi Bengkulu, Alldi Padlyma Allamurochman sebagai pembentang bendera yang mewakili Provinsi Jawa Barat, serta Amarik Fakhri Marliansyah sebagai pengerek bendera dari Provinsi DKI Jakarta.
Persembahan lagu-lagu perjuangan menutup kegiatan upacara Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka.
Suguhan Kesenian menjelang Upacara berlangsung
Sebelum upacara berlangsung, para tamu undangan disuguhi dengan beragam kesenian. Musik Bambu asal Toli toli Sulawesi Tengah, Musik Degung Jasa Marga, Tari Krida Kusumaning Bangsa dari Tulung Agung, dan aksi marching band Polisi Kecil dari Papua Barat merupakan sejumlah atraksi yang mampu memukau pengunjung.
Tak ketinggalan, Grup Musik Nidji yang berkolaborasi dengan penyanyi Opie Andaresta turut memeriahkan suasana.
Sebelum upacara berlangsung, Presiden Joko Widodo berjalan menuju keluar pagar Istana Merdeka untuk menemui masyarakat yang menyaksikan upacara dari dekat panggung aubade.
Sejumlah warga yang melihat Presiden Joko Widodo mendekat ke arahnya meneriakkan dan mengelukan nama Joko Widodo. Pasukan Pengamanan Presiden dengan pengawalan yang cukup longgar namun tetap waspada, terus mendampingi Presiden hingga kembali masuk ke dalam lingkungan Istana. (BPMI/EN)