Diduga Santoso Tertembak, Seskab : Prestasi ini Tentu Cukup Menggembirakan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 19 Juli 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 22.751 Kali
Seskab Pramono Anung dicegat wartawan, di kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/7) siang. (Foto: JAY/Humas)

Seskab Pramono Anung dicegat wartawan, di kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/7) siang. (Foto: JAY/Humas)

Menanggapi laporan resmi Kapolri dan Kapolda Sulawesi Tengah terkait tertembaknya dua orang DPO (daftar pencarian orang), yang diduga adalah Santoso dan Muchtar (bukan Basri, red), Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menyampaikan bahwa prestasi ini tentu cukup menggembirakan.

“Prestasi yang diraih oleh tim gabungan ini tentunya cukup menggembirakan. Dan mudah-mudahan, operasi di sana segera bisa diakhiri. Karena bagaimanapun operasi yang dalam jangka panjang, tentunya juga menimbulkan ketidaknyamanan warga. Sehingga dengan demikian, segera dipulihkan kehidupannya,” kata Pramono menjawab pertanyaan media, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (19/7).

Lebih lanjut, Seskab menambahkan masih akan dilakukan identifikasi DNA untuk memastikan bahwa kedua jenazah adalah benar Santoso dan Muchtar.

Kapolri Jend. Tito Karnavian menjawab wartawan, di kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/7) siang. (Foto: JAY/Humas)

Kapolri Jend. Tito Karnavian menjawab wartawan, di kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/7) siang. (Foto: JAY/Humas)

Secara terpisah Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan, dari sejumlah saksi awal yang ada di Bandara dan anggota yang mengenal yang bersangkutan, kira-kira 90 persen adalah Santoso. Sementara berdasar tato yang ada di belakang badan, kira-kira 70 persen adalah Muchtar.

Operasi Tinombala

Menurut Kapolri, sementara ini jenazah sudah sampai dari TKP di Pegunungan Tambarana, menggunakan heli, dan dievakuasi ke Bandara Mutiara di Palu. Setelah dari bandara, jenazah akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Palu. dan dibersihkan lagi.

Di rumah sakit, lanjut Tito, nanti ada keluarga, kepala lingkungan dan tersangka lain yang ditahan di Polda Sulawesi Tengah dalam operasi Tinombala sebelumnya, yang akan diperlihatkan.

“Nanti, ya mungkin kira-kira 1-2 jam mendatang, kita akan mendapatkan lagi informasi. Konfirmasi ya tidaknya Santoso dari saksi-saksi ini,” tegas Tito.

Sementara  Kapolda Sulawesi Tengah Rudy Sufahriadi  menjelaskan kronologi operasi Tinombala, saat tim alfa 92 melakukan patroli di wilayah Tambarana.

“Ketika sedang berpatroli, ada lima orang bersenjata yang diduga DPO, dari jarak antara 30 sampai 20 meter mereka melihat, lalu mendekati. Ketika mencoba mendekati terjadi baku tembak. Dan disitulah tertembaknya dua DPO, laki-laki. Pertama, diduga Santoso karena ada tai lalat di antara alisnya. Yang kedua, ternyata setelah ada tim yang bersambung, tim yang penjemput, sudah dibawa ke pusat pesisir, diduga tersangka yang kedua adalah Basri,”jelas Rudy .

Meski Santoso sudah tertangkap, menurut Kapolri,  operasi tetap dijalankan terus, sampai  operasi-operasi untuk menetralisis ideologi pro radikal pro kekerasan yang ada di sana.

Menanggapi operasi penangkapan ini, Seskab berharap tindakan radikalisme dan terorisme yang ada di Indonesia juga segera bisa ditekan.

“Jadi mudah-mudahan dengan demikian, persoalan penanganan terorisme ini juga akan makin terkoordinasi dengan baik, antara TNI, kemudian BNPT sendiri, kemudian  Polri dan penegak hukum lainnya,” pungkas Seskab.(RMI/JAY/ES)

Berita Terbaru