Dikoordinasikan oleh Menlu, Presiden Jokowi Tegaskan Segera Evakuasi 243 WNI di Wuhan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 31 Januari 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 967 Kali

Presiden Jokowi saat ditanya wartawan terkait penanganan evakuasi WNI usai meresmikan Underpass YIA di Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta, Jumat (31/1). (Foto: Humas/Jay)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa kemarin (30/1) sore telah diputuskan dalam Rapat Terbatas untuk segera mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Wuhan dan sekitarnya.

”Ini dikoordinir oleh Menteri Luar Negeri bersama seluruh menteri yang terkait, baik Menteri Kesehatan, Panglima TNI, kemudian Kepala BNPB, Kepala Pariwisata, Menteri Perhubungan semuanya terkait dengan ini. Karena juga merupakan sebuah pekerjaan besar,” ujar Presiden Jokowi saat ditanya wartawan terkait penanganan evakuasi WNI usai meresmikan Underpass YIA di Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta, Jumat (31/1).

Lebih lanjut, Presiden mengatakan bahwa kemarin World Health Organization (WHO) juga sudah mengumumkan situasi darurat global yang terkait dengan Virus Corona.

“Jadi saya kira keputusan kita kemarin untuk mengevakuasi itu sudah betul. Sehingga ini yang perlu dimatangkan adalah bagaimana secepatnya membawa WNI kita sebanyak kurang lebih 243 orang untuk menuju ke Indonesia dengan tahapan-tahapan,” ujar Presiden.

Kepala Negara juga menyampaikan akan ada observasi dan lain-lainnya sebelum dikembalikan kepada orang tua maupun kepada masyarakat bagi para WNI yang dievakuasi tersebut.

Mengenai pesawat yang digunakan, Presiden Jokowi menyampaikan ada beberapa pilihan yang bisa digunakan. ”TNI siap, komersial juga siap. Nanti kita tinggal apa, karena kita juga tergantung otoritas yang ada di Wuhan,” tambah Presiden.

Saat ini, menurut Presiden, proses dengan otoritas di Wuhan masih dalam proses karena bukan hanya Indonesia saja, tetapi antrean bagi WNI berada paling depan.

Bandar Udara (bandara) yang akan digunakan menurut Presiden nanti hanya 1 (satu) yang akan digunakan. ”Nanti hanya 1 bandara lah, sementara 1 bandara. Disatukan dulu kemudian sambil diobservasi,” pungkas Presiden di akhir wawancara.

Turut hadir dalam agenda kali ini Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menhub Budi Karya Sumadi, Mensesneg Pratikno, Menteri Parekraf Wishnutama, dan Gubernur Provinsi DI Yogyakarta Sultan Hamengkubouwono X. (MAY/EN)

Berita Terbaru