Dilakukan dengan Hati-hati, Menlu: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Berjalan Lancar
Pemerintah terus melakukan upaya untuk mempersiapkan vaksin Covid-19 yang akan diberikan kepada masyarakat. Persiapan ini dilakukan dengan prinsip kehati-hatian.
“Proses persiapan untuk pemberian vaksin yang tepat waktu terus dilakukan secara seksama dan hati-hati,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) melalui konferensi video mengenai Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (Komite PCPEN), Senin (28/9) pagi.
Disampaikan Menlu, berdasarkan laporan Kepala Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 Prof. Dr. Kusnandi, uji klinis tahap III vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac dan PT Bio Farma Persero ini berjalan dengan lancar dan hasil yang baik.
“Kami tadi pagi melakukan rapat dan memperoleh informasi bahwa laporan yang diterima sampai saat ini uji klinis berjalan dengan lancar dan tidak diperoleh laporan efek yang berat,” kata Retno Marsudi.
Kementerian Luar Negeri, ujar Retno, terus memantau kerja sama yang dilakukan oleh BUMN Bio Farma dengan Sinovac.
“Tanggal 20-24 September, tim ahli Sinovac telah melakukan visitasi ke Bandung untuk meninjau production site vaksin Bio Farma dan sekaligus melakukan observasi pelaksanaan uji klinis fase III yang tengah dilakukan di Bandung dan sekitarnya,” kata Menteri Luar Negeri.
Selain vaksin Sinovac, Bio Farma juga akan memproduksi vaksin hasil kerja sama dengan CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations, red) dan kandidat vaksin-vaksin lain.
“Bio Farma memiliki total kapasitas produksi vaksin yang sudah dinaikkan dari 100 juta menjadi 250 juta,” kata Menlu.
Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan melakukan on site visit ke fasilitas Sinovac di Beijing untuk melihat secara langsung kualitas dari vaksin yang dikembangkan. BPOM juga berkomunikasi dengan Sinopharm dan G42 serta otoritas Uni Emirat Arab (UEA) terkait data sharing uji klinis Vaksin Covid-19 yang diadakan di negara tersebut.
“Sharing data ini akan sangat penting bagi BPOM untuk penggunaan vaksin yang berasal dari Sinopharm dan G42 Ini sekali lagi merupakan langkah yang diambil oleh otoritas di sini, dalam hal ini BPOM, yang sangat hati-hati untuk memastikan safety, efficacy, dan quality dari vaksin tersebut,” kata Menlu.
Kementerian Luar Negeri akan memfasilitasi komunikasi dengan pihak luar negeri dalam upaya pengadaan Vaksin Covid-19.
“Kita terus berusaha agar vaksinasi dapat dilakukan secara tepat waktu dengan melihat safety, efficacy, dan quality-nya dan terus dilakukan persiapan secara seksama dan hati-hati,” pungkas Retno. (FID/UN)