Dilantik Jadi Dubes RI di Malaysia, Rusdi Kirana Janji Prioritaskan Penanganan TKW

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 18 Mei 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 22.099 Kali
Dubes RI untuk Malaysia, Rusdi Kirana, menjawab pertanyaan wartawan usai acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/5). (Foto: Humas/Jay).

Dubes RI untuk Malaysia, Rusdi Kirana, menjawab pertanyaan wartawan usai acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/5). (Foto: Humas/Jay).

Salah satu Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk negara sahabat, yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (18/5) siang, adalah Rusdi Kirana.

Ia dikenal juga sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang juga dikenal sebagai petinggi maskapai penerbangan Lion Air.

Dilantik sebagai Dubes RI untuk Malaysia, Rusdi berjanji akan memprioritasnya penanganan Tenaga Kerja Indonesia (TKI), baik yang legal maupun ilegal, terutama Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang jumlahnya sangat banyak di negara tersebut.

“Saya salah satu keinginan saya menjadi Dubes di Malaysia, yang seperti kita bilang tidak mudah, kembali saya terpanggil untuk mengurusi bukan hanya TKI ilegal tetapi adalah tenaga kerja wanita. Karena perlu diketahui, tidak ada siapapun di dunia ini yang menginginkan anaknya bekerja di luar negeri, terutama yang non formal,” kata Rusdi kepada wartawan usai pelantikan dirinya oleh Presiden Jokowi.

Menurut Rusdi, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) akan mencoba mendidik mereka di Malaysia, dan dihubungkan dengan bank pendanaan. Lalu mereka dilatih membuat Usaha Kecil Menengah, dan pemerintah akan membantu distribusinya maupun penjualan produk tersebut.

Rusdi mengaku dirinya memang sengaja meminta agar ditempatkan sebagai Dubes RI di Malaysia, sebagaimana yang disampaikannya kepada Buya Syafii Maarif (saat itu sebagai Ketua PP Muhammadiyah) pada 2003 lalu.

“Saya bilang kalau satu hari, saya mau mengurusi tenaga kerja wanita karena bagi saya sekali lagi itu hal yang terpaksa dilakukan oleh keluarga untuk mencari nafkahnya. Itu salah satunya,” tegas Rusdi.

Dijelaskan oleh Dubes RI di Malaysia itu, kita punya penduduk banyak di sana sehingga banyak masalah di sana. Karena itu, Rusdi mengaku ingin membantu mereka, terutama dengan mengusahakan membangun komoditi knowledge, supaya mereka punya namanya keluarga masih bisa tetap sekolah.

Kemudian, lanjut Rusdi, KBRI di Malaysia mau coba membuka balai latihan supaya para tenaga kerja itu sebelum kembali ke Indonesia, balik dia karena ada masalah atau sedang menunggu administrasinya, coba dilatih, sehingga harapannya mereka kembali ke Indonesia tidak berpikirran untuk kembali ke Malaysia. “Kita mengusahakan mereka menjadi membuka UKM,” ujarnya.

Menurut Dubes RI di Malaysia Rusdi Kirana, dirinya sudah bicara dengan Bank BRI untuk memberikan pendanaannya. Sementara Lion Grup mau menjamin mereka dari pembayaran  pinjaman mereka. Sementara untuk produk yang mereka buat, pihanya sudah buat pusat UKM di Manado, yang jumlah wisatawannya terus meningkat akhir-akhir ini.

Kerjasama Malaysia

Mengenai masalah perlindungan hukum TKI, Rusdi Kirana mengatakan, bahwa untuk perlindungan hukum otomatis KBRI harus bekerja sama dengan pihak Malaysia. “Di situ kita juga harus berusaha memberikan perlindungan yang maksimal kepada mereka, tergantung case by case-nya,” terang Rusdi.

Demikian juga dengan TKI ilegal, menurut Rusdi, KBRI akan mencoba memasukkan mereka ke balai pelatihan, dengan harapan mereka bisa kembali ke Indonesia dengan memiliki usaha, seperti UKM. Sementara KBRI juga akan menghubungkan dengan Bank BRI atau bank yang lain untuk pendanaannya. (FID/JAY/ES)

Berita Terbaru