Dilantik Jadi Panglima TNI, Agus Subiyanto Siap Wujudkan TNI yang Prima
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan akan melanjutkan program-program pendahulunya sekaligus mewujudkan visi TNI yitu PRIMA atau profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif.
“Saya akan melanjutkan program-program Panglima TNI yang lalu dan sesuai visi misi sewaktu saya fit and proper test. Jadi ada visi dan misi saya adalah TNI yang PRIMA. PRIMA, yaitu profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif,” ujar Agus usai dilantik sebagai Panglima TNI oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (23/11/2023).
Agus mengatakan, untuk mewujudkan TNI yang profesional diperlukan prajurit TNI yang terlatih dengan baik atau well-trained dan dilengkapi oleh alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang mumpuni atau well-equipped.
“Yang perlu digarisbawahi adalah profesional, tentunya harus well-trained dilatih dengan baik, kemudian well-equipped diperlengkapi dengan baik, dan tentunya well-paid,” ujar Agus.
Misi well-equipped, kata Panglima TNI, ditempuh dengan menggandeng industri pertahanan yang ada di tanah air untuk perlengkapan yang digunakan secara perorangan ataupun satuan, seperti senjata dan drone, serta mereorganisasi satuan-satuan drone dan satuan siber sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis saat ini.
“Jadi, TNI akan mengikuti banglistra (perkembangan lingkungan strategis) yang terjadi di dunia ini, sehingga kita tidak terlalu tertinggal oleh negara-negara lain,” ujarnya.
Terkait penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak Tahun 2024, Panglima TNI memastikan netralitas TNI pada pesta demokrasi tersebut.
“Saya sudah menginstruksikan kepada jajaran yang ada di satuan bawah untuk memberikan penyuluhan tentang netralitas TNI yang sudah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004, di mana di situ prajurit tidak boleh berpolitik praktis.
Agus menambahkan, pihaknya juga telah meluncurkan posko-posko pengaduan terkait netralitas TNI dalam pemilu.
“Dua hari yang lalu sudah kick-off tentang netralitas dan pembuatan posko-posko pengaduan. Jadi nanti di wilayah-wilayah ada posko-posko pengaduan, apabila ada oknum TNI yang tidak netral bisa dilaporkan ke pos-pos tersebut,” tandasnya.
Agus mengatakan, TNI dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) serta pihak terkait lainnya terus bekerjasama untuk mewujudkan pemilu yang aman dan damai.
“Saya dengan Kapolri, Pangdam, Kapolda di wilayah sudah mendeklarasikan pemilu damai 2024. Kita gaungkan terus deklarasi damai tersebut, begitu juga kita melibatkan seluruh elemen masyarakat, juga dari TNI-Polri, di situ ada KPU, Bawaslu yang ada di wilayah, kemudian juga tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, LSM dan semua elemen masyarakat, membuat pakta integritas tentang pemilu damai,” pungkas Panglima TNI. (TGH/UN)