Disaksikan Seskab, Tim Bola Voli Putri Indonesia Gagal Bendung Korea

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 29 Agustus 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 13.781 Kali
Seskab saat menyaksikan pertandingan voli putri di lapangan Tenis Indoor, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Rabu (29/8). (Foto: Humas/Jay).

Seskab saat menyaksikan pertandingan voli putri di lapangan Tenis Indoor, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Rabu (29/8). (Foto: Humas/Jay).

Tim bola voli putri Indonesia gagal membendung permainan apik Korea, saat berjumpa dalam babak perempat final Asian Games 2018, di lapangan Tenis Indoor, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Rabu (29/8) sore.

Dalam pertandingan yang disaksikan langsung oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung dan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dan Wakil Menlu AM. Fahir itu, tim bola voli putri Indonesia dipaksa mengakui keunggulan Korea dengan 0-3.

Pada set pertama, Indonesia mampu mengimbangi permainan Tim Korea dengan selisih poin tipis, bahkan sempat unggul 17-16. Namun, pada set pertama ini perlawanan Indonesia ditutup dengan poin 22-24.

Pada awal set kedua, rally panjang terjadi. Pertahanan Indonesia cukup menguras energi Kim Yeonkoung, Kapten Tim Bola Voli Putri Korea. Namun akhirnya Korea bisa mengatasi perlawanan Tim Voli Putri Indonesia dengan 13-25, dan set ketiga dengan 18-25.

Kalah Kemampuan dan Pengalaman

Kapten Tim Bola Voli Putri Indonesia Amalia Fajrina Nabila mengakui timnya kalah dari segi kemampuan dan pengalaman dari tim Korea yang merupakan Juara Bola Voli Putri pada Asian Games sebelumnya.

“Teman-teman sudah main bagus, tadi bahkan bisa balikin bola-bola sulit,” ujar Amalia kepada awak media usai pertandingan.

Meski kalahAmalia menilai, Asian Games memberikan pengalaman berharga bagi tim Indonesia yang akhirnya bisa merasakan kekuatan tim-tim kelas atas Asia.

“Di awal kita bisa jaga poin, satu, satu, satu tapi akhirnya lepas juga,” ujar Amalia.

Disinggung oleh wartawan kekalahan dari Tim Korea ini karena permainan Tim Indonesia yang kurang baik, Amalia menolak. Menurutnya, selain kalah dari kualitas pemain mereka juga minim persiapan.

“Kita baru persiapan kurang dari setahun, sementara mereka sudah bertahun-tahun. Dan ingat juga, mereka itu pemain dunia loh,” ungkap Amalia.

Untuk itu, Amalia berharap ada manajemen yang lebih baik dari pembinaan pemain sehingga tidak hanya bisa bersaing di SEA Games tapi juga di Asian Games.

Ia menunjuk contoh, umur rata-rata Tim Indonesia, yaitu 24,1 tahun, sementara Korea rata-rata 25,8. Untuk tinggi pemain, rata-rata Indonesia yaitu 173 cm, sementara tim Korea 182. (FID//ES)

Berita Terbaru