Disepakati DPR, Asumsi Pertumbuhan 2014 Capai 6%, Inflasi 5,5%

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 25 Oktober 2013
Kategori: Kawal APBN
Dibaca: 6.569 Kali

banggar3Rapat Paripurna DPR-RI yang dipimpin Wakil Ketuanya Sohibul Iman, Jumat (25/10) pagi, menyepakati Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2014, dengan total belanja negara dsebesar Rp1.842 triliun.

Dalam paparannya, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Ahmadi Noor Supit menyampaikan, bahwa dalam rapat kerja dengan Pemerintah yang diwakili Menteri Keuangan Chatib Basri dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana dengan Bank Indonesia yang diwakili oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Rabu (23/10) petang, telah dihasilkan beberapa kesepakatan di RAPBN 2014 dengan memperhatikan pertimbangan DPD yang termuat dalam SK DPD No 15/DPD RI/I/2013-2014 tanggal 1 Oktober 2013.

Asumsi dasar yang disepakati RUU APBN adalah pertumbuhan ekonomi 6,0 persen, inflasi 5,5 persen, nilai tukar Rp10.500, tingkat suku bunga SPN 3 bulan 5,5 persen, harga minyak/ICP 105 dollar per barel, lifting minyak dan gas bumi sebesar 2.110 juta barel per hari dengan rincian lifting minyak 879 ribu barel per hari, lifting gas 1.240 juta barel per hari.

“Berdasarkan asumsi dasar telah disepakati, maka pendapatan negara tahun 2014 sebesar Rp1.667 triliun yang terdiri dari pendapatan dalam negeri sebesar Rp1.665 triliun dan penerimaan hibah Rp1.360 triliun,” papar Supit.

Untuk penerimaan dalam negeri terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp1.280 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp385 triliun.

Sedangkan untuk belanja negara disepkati sebesar Rp1.842 triliun, terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat sebsar Rp1.249 triliun dan transfer daerah sebesar Rp592,552 triliun.

Menteri Keuangan Chatib Basri menyambut baik selesainya pembahasan RAPBN 2014 karena kerjasama yang baik antara pemerintah dan DPR. Perubahan sejumlah asumsi yang terjadi dalam RAPBN 2014, kata Chatib, karena didasarkan pada perkiraan ekonomi global. “Namun Pemerintah menyakini bahwa dengan sejumlah target di RAPBN 2014 ada potensi untuk tingkat pertumbuhan tersebut,” kata Chatib.

(Humas Kemenkeu/ES)

 

Kawal APBN Terbaru