Diskusi dengan PM Selandia Baru, Presiden Jokowi Usul Indonesia Jadi Pusat Produksi Susu Asia Tenggara

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 18 Juli 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 24.916 Kali
Presiden Jokowi dan PM John Key saat menyampaikan keterangan pers bersama di IStana Merdeka, Jakarta (18/7). (Foto: Humas/Rahmat)

Presiden Jokowi dan PM John Key menyampaikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta (18/7). (Foto: Humas/Rahmat)

Seusai pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Selandia Baru beserta delegasi di Istana Merdeka (18/7), Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pernyataan pers bersama menyampaikan penghargaan atas kunjungan kedua PM John Key sejak tahun 2012.

Dalam kunjungan tersebut, PM John Key membawa serta 22 Chief Executive Officer (CEO) perusahaan ternama dari berbagai bidang. “Dan pertemuan saya dengan PM John Key berlangsung sangat produktif dan sangat bersahabat. Kami membahas penguatan kerja sama bilateral, khususnya di bidang ekonom,” jelas Presiden Jokowi.

Hal pertama yang dibahas, menurut Presiden, yakni peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi. Indonesia, lanjut Presiden, meminta ekspor buah tropis salak dan mangga ke Selandia Baru untuk dapat segera direalisasikan.

“Saya menyambut baik lonjakan investasi Selandia Baru sejak 2014 di sektor pengolahan susu dan produk susu dan Indonesia mengusulkan agar dapat dijadikan pusat produksi produk susu di Asia Tenggara,” papar Presiden.

Penguatan kerja sama di bidang energi baru dan terbarukan, menurut Presiden Jokowi, merupakan hal kedua yang dibicarakan. “Geotermal tetap menjadi prioritas kerja sama bilateral ini dan sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang energi tenaga air termasuk di bidang investasinya,” tambah Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga mengungkap bahwa pembahasan ketiga yakni penguatan kerja sama di bidang peternakan.

“Kita sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang bredding cattle dan juga yang berkaitan dengan daging sapi. Dan Indonesia mengundang investasi Selandia Baru untuk bidang bredding cattle,” tutur Presiden.

Diskusi lain yang turut dibicarakan, menurut Presiden Jokowi, mengenai isu-isu strategis di kawasan global yang menjadi kepentingan bersama kita.

Selanjutnya, Presiden Jokowi dan PM Key juga menyaksikan secara langsung penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang energi baru dan terbarukan, pariwisata, serta Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing.

Dalam pertemuan bilateral tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Ibu Negara Iriana Jokowi. Menko Polhukam Luhut B Pandjaitan, Seskab Pramono Anung, Mensesneg Pratikno, Menlu Retno Marsudi, Menhan Ryamizard Ryacudu, Mendikbud Anies Baswedan, Menteri ESDM Sudirman Said, Mendag Thomas Lembong, Menteri PAN dan RB Yuddy Chrisnandi, Menteri KP Susi Pudjiastuti, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menteri KLH Siti Nurbaya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala BIN Sutiyoso, Kepala Bekraf Triawan Munaf. (FID/EN)

 
Berita Terbaru