Ditanya Wartawan Cilik, Presiden Jokowi: Tidak Boleh Tunjukkan Sedih, Harus Optimistis
Tepat satu tahun memimpin negeri ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Kepala Staf Presiden Teten Masduki, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (20/10) pagi, menerima tamu istimewa, yaitu 50 anak yang telah terpilih dalam seleksi reporter cilik Media Anak Media Indonesia, dan menjadi peserta pelatihan jurnalistik bagi anak-anak sekolah dasar.
Beragam pertanyaan menggelitik pun disampaikan anak-anak tersebut. Salah satu reporter, Kalika dari SDN Tanggerang menanyakan apakah presiden merupakan cita citanya dan bagaimana kesan menjadi presiden. Joko Widodo menjawab jika menjadi presiden bukanlah cita-citanya. kemudian dia juga menceritakan pengalamannya menjadi presiden sejauh ini.
Pertanyaan ‘menggelitik’ lainnya datang dari Vayana, murid kelas 5 SD Tunas Global yang menanyakan kepada RI-1 itu tentang apa latar belakang pendidikannya, dan kaitan dirinya sebagai seorang pengusaha dengan politisi.
“Latar pendidikan saya dan background pengusaha saya memang tidak terlaku berkaitan dengan karir politisi saya. Namun nilai-nilai kejujuran, kerja keras dan ketekunan, yang saya dapat selama hidup ini yang mendukung dan membentuk karakter saya,” tutur Jokowi.
Presiden Jokowi juga menyampaikan hal-hal yang dibutuhkan jika ingin jadi pemimpin. Selain sifat-sifat tadi, juga harus memiliki niat kuat, berani ambil resiko dan berani mengambil tentangan, tegas.
Dan itu tidak berlaku hanya untuk menjadi presiden, profesi lain juga harus memiliki sifat itu, ujarnya.
Di sela-sela tanya jawab Presiden Jokowi meminta salah seorang anak untuk membacakan teks Pancasila, dan menyanyi untuk mencairkan suasana.
Presiden juga berpesan kepada anak-anak untuk belajar dengan baik, saling menghargai dan menghormati, saling menolong, mengajak teman-temannya untuk menjaga lingkungan, tidak buang sampah sembarangan, dan juga untuk menjaga kesehatan.
Salah seorang anak bernama Omar menanyakan pertanyaan apakah presiden pernah stres selama menjabat. Presiden Jokowi langsung menjawab pertanyaan itu dengan sedikit bercanda, jika presiden dilarang stres.
“Dengan kegiatan dan permasalahan negara yang banyak sekali, ada 250 juta warga negara yang harus diselesaikan, memang perlu pengaturan waktu yang baik dan saya perlu protokol untuk membantu saya. Jika kesal atau sedih tidak boleh ditunjukkan walau sesekali saya ekspresif karena kalau misalnya saya tunjukkan sedih saya nanti rakyatnya sedih semua. Jadi saya harus optimistis,” kata Presiden Jokowi yang disambut tawa dari anak-anak tersebut.
Rencananya, hasil wawancara para wartawan cilik itu akan dijadikan sebuah buku yang akan disebar ke seluruh perpustakaan sekolah dasar di Indonesia, dengan harapan anak-anak bisa mendapatkan inspirasi dan bisa menjadi sosok pemimpin masa depan. (FID/RAH/ES)