Diterima Presiden Jokowi, Chevron Dan GE Berkomitmen Lanjutkan Investasi Di Indonesia

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 27 Oktober 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 22.681 Kali
Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri menerima kunjungan pimpinan General Electric, di Blair Hous, Washington DC, AS, Senin (26/10) siang

Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri menerima kunjungan pimpinan General Electric, di Blair House, Washington DC, AS, Senin (26/10) siang

Mengawali kegiatan di hari kedua kunjungan di Amerika Serikat (AS), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan pertemuan (one to one meeting) dengan sejumlah pengusaha negara tersebut.

Bertempat di Lee Drawing Room, Blair House, Presiden Joko Widodo, Senin (26/10) pukul 10.45 waktu setempat terlebih dahulu melakukan pertemuan dengan Executive VP Chevron James Johnson. Pertemuan berlangsung kurang lebih selama 20 menit. Selanjutnya presiden menerima Vice Chairman General Electric (GE) John Rice.

Menteri ESDM Sudirman Said yang mendampingi Presiden Jokowi dalam keterangan persnya mengatakan, Chevron memberi penekanan beberapa hal. Pertama, Chevron 90 tahun ada di Indonesia ingin terus melanjutkan komitmen di Indonesia.

“Mereka punya 40.000 karyawan, 97 persen putra-putri Indonesia. Mereka commit untuk terus membangun kemampuan SDM di Indonesia,” kata Sudirman kepada wartawan di Blair House, Washington DC, AS, Senin  (26/10).

Menurut Menteri ESDM, ada beberapa proyek yang disiapkan termasuk yang besar IDD (Indonesia Deep Water Development), merupakan proyek terpenting, karena harga minyak kurang baik mereka harus meng-adjust perhitungan dan pada waktunya ketika POD sudah direvisi akan disampaikan ke pers.

“Begitu mereka mengajukan revisi POD pemerintah akan merespon. SKK migas punya mekanisme yang lebih cepat untuk memberikan kepastian,” papar Sudirman.

Menteri ESDM juga menyampaikan, bahwa  Presiden Jokowi menekankan perlunya berpikir jangka panjang karena minyak jangka panjang. “Kita appreciate pada kehadiran Chevron cukup lama di Indonesia,” terang Sudirman.

Dalam kesempatan itu, lanjut Sudirman, Presiden Jokowi juga menjelaskan agresifnya debirokratisasi, dimana 60% urusan perizinan di Kementerian ESDM sudah dipangkas, cara mengurus juga. ”Itu mereka apresiasi,” ujarnya.

Terkait kasus yang menimpa pekerja Chevron, diakui Menteri ESDM Sudirman Said bahwa hal itu juga disinggung secara high level. Mereka apresiasi pemerintah yang sejak hari pertama sudah memberi perhatian. “Mereka paham ini sudah masuk ranah hukum, pemerintah tidak bisa intervensi. Kita berusaha supaya tidak muncul lagi,” kata Sudirman.

Belum ada langkah konkrit? “Tunggu proses final di MA.harus meyakinkan tidak ada orang yang tidak bersalah dihukum,” jelas Sudirman Said.

GE

Mengenai pertemuan dengan GE, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, bahwa GE sudah , sudah lama di Indonesia bahkan joint venture dengan PLN.

“Penekanannya dua, pertama akan terus menginvestasi resources di Indonesia terutama listrik 35 ribu MW. Proyek konkret yang paling cepat, membangun mobile generator, pembangkit ukuran 25 MW. Bisa ditaruh di daerah remote, dipindahkan kalau sudah koneksi jaringan nasional,” papar Sudirman.

Selain itu, dalam waktu 9 bulan sudah bisa terpasang 500 MW karena punya ready stock.” Sudah disepakati dengan PLN untuk melakukan itu,” kata Sudirman seraya menyebutkan, bahwa  GE juga support health care technology.

Saat menerima pimpinan Chevron dan GE itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Menlu Retno LP Marsudi, Menteri ESDM Sudirman Said, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, dan Dubes RI di AS Budi Bowoleksono. (UN/SI/ES)

 

Berita Terbaru