Dituntut Jaga Moralitas Bangsa, Pengelola TV Akan ‘Review’ Program Siaran

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 21 Agustus 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 29.220 Kali
Mendikbud Anies Baswedan didampingi Menkominfo Rudiantara dan Ishadi SK dari ATVSI memberikan keterangan pers, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (21/8)

Mendikbud Anies Baswedan didampingi Menkominfo Rudiantara dan Ishadi SK dari ATVSI memberikan keterangan pers, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (21/8)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan, agar media-media televisi baik swasta maupun TVRI bisa juga menjadi instrumen untuk menjaga moralitas, dan mentalitas bangsa. Dan tanggung jawab untuk itu, tidak hanya di tangan pemerintah saja, tetapi juga di semua pihak yang hari ini mengelola program-program di stasiun-stasiu televisi (TV).

“Jadi Presiden secara khusus menggariskan bahwa yang diundang adalah direktur-direktur program, karena mayoritas dari program-program yang dimunculkan di TV adalah yang diputuskan oleh teman-teman yang direktur program,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan seusai bersama sejumlah menteri mendampingi Presiden Jokowi menerima para direktur program TV swasta dan TVRI, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (21/8) sore.

Menurut Mendikbud, pertemuan antara Presiden Jokowi dengan para direktur program TV di tanah air berjalan dengan baik. Beberapa kesimpulan dari pertemuan itu adalah kesediaan dari semua pengelola program TV untuk mereview bersama program-program yang selama ini ada, apakah program-program tersebut sudah memastikan komponen pendidikan masyarakat, komponen moral, ada di dalamnya.

Yang kedua mengenai institusi pemberi rating, yang disebutkan juga para direktur program televisi sebagai salah satu patokan, meskipun bukan satu-satunya, tetapi ini sangat berpengaruh.

“Karena itu, ke depan perlu didiskusikan lebih jauh menyangkut persoalan rating ini. Bagaimana pengelolaannya, bagaimana prosesnya, sehingga bisa memberikan arah pemrogaman yang konstruktif bagi teman-teman pengelola TV, maupun konstruktif bagi masyarakat,” papar Anies.

Diakui Mendikbud, TV ini seperti media pasar yang ada supply dan demand yang banyak merujuk kepada riset-riset pasar. Sehingga di sini yang kemudian rating itu sangat menentukan.

“Tadi secara eksplisit disampaikan oleh beberapa, ini salah satu masalah utamanya, bagaimana rating itu dibuat, dan bagaimana rating di sebuah wilayah Indonesia itu diproyeksikan mewakili seluruh Indonesia,” terang Anies.

Pertemuan para direktur program TV dengan Presiden Jokowi juga menyepakati untuk bersama-sama mendorong pembuat-pembuat program yang bertanggungjawab.

Pemerintah, kata Mendikbud, menghimbau, meminta kepada para pembuat program, production house, kemudian penulis naskah, para sutradara untuk membuat tayangan-tayangan yang kita sendiri akan mengajak anak-anak kita akan menonton.

“Jangan membuat tayangan yang justru kita larang anak kita sendiri untuk menonton tayangan yang dibuat oleh ayah-ibunya. Ayah ibunya membuat program yang mereka sendiri ingin anaknya untuk menonton,” ungkap Anies seraya mengingatkan bahwa tanggungjawab mencerdaskan kehidupan bangsa itu bukan saja di sekolah-sekolah, tapi tanggungjawab kita semua.

Mendikbud juga menambahkan, dalam pertemuan tadi, disampaikan oleh Presiden, bahwa ini bukanlah pertemuan yang terakhir, ini menjadi pembuka, dan Presiden akan berdialog terus di waktu yang akan datang dengan teman-teman di dunia pertelevisian.

Hargai Pemerintah

Perwakilan dari Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), Ishadi SK, menyambut baik ajakan dari Presiden untuk selalu mereview program-program tv, khususnya yang bertentangan dengan pendidikan anak-anak.

“Kami menghargai inisiatif Presiden, dan ini merupakan cara yang terbaik untuk mengetahui dan saling berdialog,” kata Ishadi.

Menurut Ishadi, pihaknya menghormati dan menghargai upaya-upaya KPI untuk terus menerus melakukan pengawasan dan kami bisa melihat mana program-program yang selama ini bertentangan dengan aturan-aturan yang diterapkan. “Hanya kami mengharapkan agar penilaian tersebut secara proporsional dan terukur,” ujarya

Mengenai lembaga pembuat rating yang disebut oleh Presiden dan diungkap oleh teman-teman lain, Hadi setuju AC Nielsen hendaknya diaudit dan kita terus menerus melakukan perbaikan di dalam penghitungan-penghitungan terhadap rating yang pada akhirnya akan memperbaiki siaran-siaran TV kita. (DND/RAH/ES)

 

 

Berita Terbaru