Diundang ke Astana, Presiden Jokowi Ajak Kazakhstan Realisasikan Kemerdekaan Palestina

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 13 Maret 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 17.607 Kali
Presiden Jokowi didampingi Mensesneg dan Ketua BKSAP DPR RI menerima delegasi Senat Parlemen Kzakhstan, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/3) pagi. (Foto: JAY/Humas)

Presiden Jokowi didampingi Mensesneg dan Ketua BKSAP DPR RI menerima delegasi Senat Parlemen Kazakhstan, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/3) pagi. (Foto: JAY/Humas)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Assegaf, menerima kunjungan Ketua Senat Republik Kazakhstan, Kassym Jomart Tokayev, beserta 8 delegasi lainnya, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/3) pagi.

Dalam kesempatan itu, Presiden menyampaikan, bahwa Indonesia adalah negara dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia, dimana 70 persen dari 260 juta penduduknya beragama Islam. Meski demikian, Indonesia adalah negara yang beragam, baik dari segi agama maupun suku.

“Alhamdulillah bangsa Indonesia bisa hidup berdampingan secara damai. Prinsip-prinsip kedamaian dan toleransi harus dikedepankan,” ujarnya.

Sementara Ketua Senat Republik Kazakhstan, Kassym Jomart Tokayev, tujuannya ke Jakarta adalah untuk mengundang Presiden Indonesia melakukan kunjungan kenegaraan ke Astana di bulan Oktober. “Tahun ini kita menandai perayaan 25 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Kazakhtan,” sambung Tokayev.

Kemerdekaan Palestina

Ketua BKSAP DPR RI Nurhayati Assegaf mengatakan, delegasi Senat Kazakhstan menyampaikan undangan dari Presiden Kazakhstan kepada Presiden Jokowi untuk menghadiri acara Political Religious Meeting Conferences, yang akan dilaksanakan pada 10-11 Oktober 2018, di Astana.

“Beliau berharap Pak Jokowi bisa merepresentasikan, memberikan sambutan di sana sebagai pembicara, mempresentasikan negara yang berpenduduk mayoritas muslim dan negara muslim terbesar,” kata Nurhayati seraya menambahkan, Presiden Jokowi juga diharapkan dapat hadir dalam rangkaian acara peringatan 25 tahun hubungan Indonesia-Kazakhstan itu.

Menanggapi hal itu, menurut Nurhayati, Presiden Jokowi menyampaikan harapannya agar Indonesia dan Kazakhstan sebagai negara muslim terbesar bisa merepresentasikan, menunjukkan Islam yang damai dan sejahtera memberikan kesejahteraan untuk masyarakat.

“Presiden juga menyampaikan bahwa kedua negara ini harus bekerja sama, meningkatkan kerja samanya terutama dalam merealisasikan kemerdekaan Palestina,” kata Nurhayati Assegaf.

Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta dukungan Kazakhstan dalam pencalonan Indonesia sebagai anggota dari Dewan Keamanan PBB. (FID/JAY/ES)

 

Berita Terbaru