Diundang Rakor Presiden Jokowi, Gubernur Sumsel: Pertemuan Ini Sudah Ditunggu-Tunggu

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 24 Agustus 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 20.733 Kali
Gubernur Sumsel Alex Noerdin

Gubernur Sumsel Alex Noerdin

Gubernur Sumsel Alex Noerdin menyambut baik pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang didamping Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri dengan para Gubernur, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati), dan Kepala Kepolisian daerah (Kapolda), di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (24/8) pagi.

“Pertemuan ini sudah ditunggu-tunggu oleh para Gubernur,” kata Alex Noerdin kepada wartawan, di Istana Bogor, Jabar, seusai mengikuti rapat koordinasi yang membahas masalah percepatan pembangunan, di Istana Bogor.

Menurut  Gubernur Sumsel, setelah mengikuti rapat koordinasi itu, pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan para bupati dan wali kota agar hasil pertemuan dapat ditindaklanjuti.

Sementara itu, saat ditanya mengenai serapan anggaran, Gubernur Sumsel menyampaikan bahwa serapan anggaran di Provinsi Sumatera Selatan baru mencapai 35%. Ia beralasan, hal ini dikarenakan fokus pembangunan di Sumsel yang bersiap untuk hadapi Asian Games 2018.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan rapat koordinasi dengan para Gubernur, Kapolda, dan Kajati.

Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi menyampaikan, bahwa mengakui adanya perlambatan ekonomi yang kini kita alami. Namun perlambatan tersebut, bukan hanya dialami oleh Indonesia, tetapi juga dialami oleh hampir semua negara.

Presiden Jokowi mengingatkan semua jajaran pemerintah untuk melakukan langkah antisipasi. Semuanya harus mempunyai pemikiran yang sama, dan kepatuhan terhadap garis yang nantinya akan disampaikan, apa yang harus dilakukan.

“Semuanya harus sama. Jangan sampai kita sudah memberikan garis, ada yang masih di luar garis,” tegas Presiden Jokowi.

Ia menyebutkan, masyarakat yang adil dan makmur dapat dicapai kalau kita mempunyai pertumbuhan ekonomi yang baik. Pertumbuhan iitu ditopan oleh APBN, APBD, BUMN dan juga belanja swasta.

“Artinya,  kalau belanja spending goverment, baik di  APBN, APBD, belanja BUMN, dan belanja swasta nasional dan asing bisa bergerak, itulah yang akan membuat pertumbuhan pada ekonomi,” tutur Presiden Jokowi.

Persoalannya, kata Presiden, sekarang ini ada problem di serapan anggaran, di belanja anggaran, baik di APBN, APBD Provinsi, Kota/Kabupaten, BUMN. Oleh sebab itulah, tegas Presiden, ia perlu bertemu dengan para Gubernur, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati), dan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda). (EN/DND/DNK)

 

Berita Terbaru