Doa Kebangsaan 74 Tahun Indonesia Merdeka, 1 Agustus 2019, di Halaman Istana Merdeka, Jakarta
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillahirrabbilalamin, wassalatu was salamu ‘ala ashrifil anbiya i wal-mursalin,
Sayidina wa habibina wa syafiina wa maulana Muhammaddin, wa ‘ala alihi wa sahbihi ajma’in amma ba’du.
Yang saya hormati Bapak Wakil Presiden Bapak H. Muhammad Jusuf Kalla beserta Ibu,
Yang saya hormati yang mulia para alim ulama, para habaib, para kyia, para tokoh agama yang hadir pada malam hari ini baik dari KWI, dari Matakin, dari PHDI, dari Permabudi, dan dari PGI.
Alhamdulillah atas rahmat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa pada malam hari ini kita bisa berkumpul di Istana Negara, dengan semangat kebangsaan, dengan semangat persatuan di antara kita sebagai saudara sebangsa dan setanah air. Dan juga untuk mengucapkan rasa syukur kita, alhamdulillah kita memasuki bulan kemerdekaan, dirgahayu kemerdekaan kita yang ke-74 tahun.
Kita semuanya bersyukur atas kenikmatan yang diberikan Allah kepada kita, baik itu kenikmatan persatuan, baik itu kenikmatan ukhuwah kita, persaudaraan kita, baik ukhuwah islamiah maupun ukhuwah wathaniyah kita. Dan juga bersyukur atas kenikmatan dengan kemajuan-kemajuan yang diperoleh negara ini, oleh bangsa ini, dan oleh rakyat kita Indonesia.
Sebagai bangsa yang besar, para jemaah yang saya hormati, tentu kita juga ingin dan harus memiliki cita-cita besar, memiliki mimpi-mimpi besar. Tetapi sebagai bangsa yang besar, yang kita hadapi juga masalah-masalah besar, tantangan-tantangan besar. Oleh karena itu, kita harus mempererat persatuan kita, mempererat persaudaraan kita, karena potensi besar kita dimulai dari adanya rasa persatuan, rasa persaudaraan kita, di antara kita sebagai saudara sebangsa dan setanah air.
Persaudaraan lah yang akan membawa negara kita ini maju, menatap masa depan dengan optimisme. Oleh sebab itu, pada kesempatan yang baik ini marilah kita bersama-sama menundukkan hati dan berdoa agar seberat apapun ujian, agar seberat apapun tantangan yang kita hadapi, insyaallah semuanya bisa kita atasi sehingga cita-cita kemerdekaan yang dikumandangkan 74 tahun yang lalu bisa terwujud secepat-cepatnya.
Marilah kita semuanya menjaga kearifan lokal kita, menjaga kearifan nasional kita, sebagai sebuah bangsa dengan budaya yang luhur. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.
Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah kepada seluruh rakyat, kepada bangsa kita, kepada negara kita. Semoga Allah senantiasa melindungi para pimpinan kita, para habaib, para kiai, para ulama, para tokoh agama. Dan semoga Allah senantiasa meneguhkan hati kita di dalam melakukan kebaikan-kebaikan. Dan semoga Allah SWT melancarkan lisan, melancarkan langkah kita untuk menyampaikan kebenaran. Semoga Allah SWT selalu membimbing kita dalam membangun manusia Indonesia yang tangguh, yang unggul, yang akhlakul karimah. Semoga Allah SWT menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar, bangsa yang bermartabat, dan menjadikan Indonesia sebagai negeri yang sejahtera, negeri yang makmur, baldatun tayyibatun warabbun gafur. Amin ya rabbal alamin.
Semoga Allah meridai.
Amin ya rabbal alamin.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.