Doni: Arahan Presiden, Ubah Perilaku Masyarakat Lewat Sosialisasi dan Komunikasi Efektif

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 27 Juli 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 1.342 Kali

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo, memberikan keterangan pers usai mengikuti Ratas, Senin (27/7). (Foto: Humas/Rahmat).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan agar prioritas perubahan perilaku masyarakat dilakukan melalui program sosialisasi dan komunikasi yang lebih efektif.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas), Senin (27/7).

Lebih lanjut, Doni menyampaikan bahwa Satgas Penanganan Covid-19 akan meningkatkan kolaborasi pentahelix berbasis komunitas dengan menitikberatkan kepada peran dari tokoh-tokoh di daerah, termasuk tokoh agama, masyarakat, pelibatan antropolog, sosiolog, dan juga psikolog yang diprioritaskan kepada 8 provinsi sebagaimana arahan Presiden.

Menurut Kepala BNPB, melihat sejarah masa lalu terkait dengan wabah Flu Spanyol yang terjadi pada periode Maret tahun 1918 sampai dengan September 1919 di Pulau Jawa, sesuai dengan data dari Michigan University, korban jiwa untuk mencapai sekitar 4 juta jiwa.

Ini, menurut Doni, tentunya suatu peristiwa yang harus dipetik sebagai pelajaran dari kasus tersebut dan pada akhirnya pemerintah kolonial Hindia-Belanda melakukan terobosan untuk mengubah perilaku masyarakat melalui pendekatan budaya, yaitu memberikan penjelasan pada masyarakat melalui kegiatan wayang.

“Kami mencoba untuk merumuskan suatu strategi komunikasi dan sosialisasi yang lebih efektif yang arahnya adalah sampai ke tingkat desa, sehingga diharapkan tingkat kepatuhan masyarakat akan menjadi lebih baik,” ujar Ketua Satgas Covid-19.

Presiden, menurut Ketua Satgas Covid-19, juga menekankan untuk sosialisasi dan komunikasi agar diprioritaskan pada tema-tema yang mudah diikuti oleh masyarakat.

“Contoh misalnya, minggu ini sosialisasi itu hubungannya dengan jaga jarak, hindari kerumunan. Oleh karenanya kami juga akan melibatkan teman-teman wartawan dan juga para penyelenggara di bidang media untuk ikut berpartisipasi dalam kampanye untuk perubahan perilaku,” ujar Doni.

Selain jaga jarak, lanjut Ketua Satgas Covid-19, yang merupakan protokol kesehatan adalah menggunakan masker dan diharapkan seluruh pimpinan baik di pusat dan di daerah bisa menjadi contoh teladan, memberikan cara yang benar untuk menggunakan masker dan kapan waktunya masker digunakan.

“Kemudian juga berikutnya adalah mencuci tangan sesering mungkin menggunakan sabun dan menggunakan air yang mengalir,” kata Ketua Satgas Covid-19.

Sesuai permintaan Presiden, Ketua Satgas Covid-19 menyampaikan bahwa tugas yang telah disampaikan adalah menurunkan angka kasus terutama 8 provinsi, mengurangi angka kematian semaksimal mungkin, dan juga meningkatkan angka kesembuhan sebanyak-banyaknya.

Menurut Ketua Satgas Covid-19, Menteri Kesehatan dalam berbagai kesempatan juga sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah tim, yaitu SOP untuk para tenaga kesehatan sehingga dokter, khususnya, dan perawat bisa dihindari kerugian yang terjadi.

“Bapak Wapres juga menekankan tentang meningkatkan koordinasi antarlembaga dan kementerian termasuk memperlancar prosedur koordinasi agar lebih konkret,” pungkas Ketua Satgas Covid-19. (MAY/EN)

Berita Terbaru