Dorong Adu Program, Presiden Jokowi Minta Calon Gubernur, Bupati/Wali Kota Tidak Menyakiti

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 21 Januari 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 16.047 Kali
Presiden saat menyerahkan sertifikat di Gedung Olahraga (GOR) Wayhandak Jati, Kalianda, Lampung Selatan, Minggu (21/1). (Foto: Humas/Oji).

Presiden saat menyerahkan sertifikat di Gedung Olahraga (GOR) Wayhandak Jati, Kalianda, Lampung Selatan, Minggu (21/1). (Foto: Humas/Oji).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan di Provinsi Lampung akan ada pemilihan kepala daerah (pilkada), yaitu pemilihan gubernur dan 2 pemilihan bupati.

Untuk itu, Presiden berpesan kepada masyarakat Lampung agar memilih pemimpin yang terbaik untuk menjadi pemimpin di kabupaten maupun provinsi.

“Jangan sampai karena beda pilihan, kita menjadi tidak rukun antartetangga, tidak rukun antarkampung,” kata Presiden Jokowi saat menyerahkan 3.500 sertifikat tanah kepada masyarakat, di Gedung Olahraga (GOR) Wayhandak Jati, Kalianda, Lampung Selatan, Minggu (21/1) siang.

Kepada seluruh calon Bupati, Wakil Bupati, Gubernur, dan Wakil Gubernur, Presiden mempersilakan untuk berkampanye, tetapi ia minta agar menggunakan hal-hal yang tidak menyakiti.

“Jangan sampai saling menjelekkan, jangan saling mencemooh, jangan saling  mencela,  Silakan adu prestasi, adu rekam jejak, adu program, adu gagasan, adu rencana-rencana silakan, tapi jangan sampai memakai isu-isu ras, agama, jangan sampai,” tutur Presiden.

Kepala Negara mengingatkan, Lampung ini dari dulu adem tenteram dan tidak ada masalah. Karena itu, ia meminta jangan sampai gara-gara ada pilkada menjadi tidak rukun antartetangga, antarkampung, maupun antarkabupaten.

“Rugi besar kita semuanya kalau hal-hal seperti itu kita lakukan, saya titip itu saja,” tegas Kepala Negara.

Tolong Dikalkulasi
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi menyerahkan 3.500 sertifikat tanah kepada warga Lampung.

Kepala Negara berpesan agar kepada penerima sertifkat agar memberi plastik sertifikatnya, sehingga kalau gentengnya bocor sertifikatnya tidak rusak.

Yang kedua, pesan Kepala Negara, agar sertifikat tersebut difotokopi, sehingga kalau sertifikat asli rusak atau hilang mengurus yang aslinya mudah.

“Bawa ke kantor BPN, jangan lupa nanti sampai rumah nanti difotokopi,” pesan Presiden Jokowi.

Presiden juga mengingatkan, kalau sertifikat itu hendak dipakai untuk agunan pinjaman ke bank agar dihitung atau dikalkulasi kemampuan untuk mencicil setiap bulan, baik bunga maupun pokoknya. “Kalau tidak (mampu mencicil) jangan, hilang nanti sertifikat ini,” tuturnya.

Tampak mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu antara lain Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.(DNS/ES)

Berita Terbaru