Dorong Solidaritas Internasional, Pidato Perdana Presiden Prabowo di Sidang Majelis Umum ke-80 PBB Tuai Apresiasi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 24 September 2025
Kategori: Berita
Dibaca: 262 Kali

Apresiasi peserta Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap pidato Presiden Prabowo Subianto pada Selasa, 23 September 2025 di New York, Amerika Serikat. (Foto: BPMI Setpres)

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mendapatkan apresiasi besar dari para pemimpin dunia saat menyampaikan pidato perdananya di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York, Amerika Serikat, pada Selasa, 23 September 2025. Pidato Kepala Negara yang menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung perdamaian dunia dinilai memberikan pesan kuat tentang pentingnya solidaritas internasional dan peran nyata PBB dalam menghadapi tantangan global.

Dalam pidatonya Presiden Prabowo menegaskan komitmen kuat Indonesia untuk terus berkontribusi dalam menjaga perdamaian dunia di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selain itu, Kepala Negara juga menyampaikan bahwa Indonesia siap memberikan dukungan tidak hanya dalam bentuk diplomasi, tetapi juga dalam aksi nyata.

“Kita harus semakin mendekat, bukan menjauh. Bersama-sama kita harus berusaha mencapai harapan dan impian kita. Perserikatan Bangsa-Bangsa lahir dari abu Perang Dunia Kedua yang merenggut puluhan juta jiwa. PBB diciptakan untuk menjamin perdamaian, keamanan, keadilan, dan kebebasan bagi semua. Kami tetap berkomitmen pada internasionalisme, multilateralisme, dan setiap upaya yang memperkuat lembaga besar ini,” tegas Presiden Prabowo.

Kepala Negara menyampaikan bahwa Indonesia selama ini merupakan salah satu kontributor terbesar pasukan penjaga perdamaian PBB, dan akan terus memperkuat peran tersebut di masa mendatang. Menurutnya, keamanan dan perdamaian global tidak bisa hanya ditopang oleh kata-kata, melainkan harus diwujudkan dengan tindakan konkret.

“Indonesia siap mengerahkan 20.000 atau bahkan lebih putra-putri kami untuk membantu mengamankan perdamaian di Gaza atau di tempat lain. Di Ukraina, di Sudan, di Libya, di mana pun perdamaian perlu ditegakkan, perdamaian perlu dijaga, kami siap. Kami akan mengambil bagian dari beban. Tidak hanya dengan putra-putri kami, kami juga bersedia memberikan kontribusi finansial untuk mendukung misi besar mencapai perdamaian oleh PBB,” tegas Presiden.

Selain itu, Presiden Prabowo juga menyampaikan bahwa dunia saat ini sedang menghadapi konflik, ketidakadilan, dan ketidakpastian yang mendalam. Namun, menurut Kepala Negara, PBB harus tetap menjadi pilar perdamaian, keamanan, keadilan, dan kebebasan bagi semua bangsa.

“Tidak ada satu negara pun yang bisa merasa aman. Kita membutuhkan PBB, dan Indonesia akan terus mendukung PBB. Walaupun kami masih berjuang, kami tahu dunia membutuhkan PBB yang kuat,” ucap Presiden Prabowo.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara juga menekankan bahwa tatanan dunia yang adil tidak boleh menjadi hak istimewa segelintir bangsa, melainkan hak semua umat manusia. Oleh karena itu, PBB harus diperkuat agar mampu menjawab tantangan global yang semakin kompleks, termasuk konflik, krisis kemanusiaan, serta ketidakadilan sosial dan ekonomi.

“Dengan PBB yang kuat, kita bisa membangun dunia di mana yang lemah tidak menderita karena keterpaksaan, tetapi hidup dalam keadilan yang layak mereka dapatkan. Mari kita lanjutkan perjalanan besar umat manusia menuju cita-cita, aspirasi tanpa pamrih yang melahirkan PBB. Mari kita gunakan ilmu pengetahuan untuk mengangkat, bukan untuk menghancurkan,” imbuh Presiden Prabowo. (BPMI Setpres)

Berita Terbaru