Dukung Asian Games 2018, Pemerintah Bangun 10 Tower Rusun Wisma Atlet di Kemayoran

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 17 Maret 2016
Kategori: Nusantara
Dibaca: 14.465 Kali
Penandatanganan pembangunan 10 tower rusun Wisma Atlet oleh pejabat Kementerian PUPR dengan kontraktor pelaksana, di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (17/3)

Penandatanganan pembangunan 10 tower rusun Wisma Atlet oleh pejabat Kementerian PUPR dengan kontraktor pelaksana, di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (17/3)

Guna mendukung penyelenggaraan Asian Games tahun 2018, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen)  Penyediaan Perumahan akan membangun 10 tower rumah susun (rusun) senilai Rp 3,5 triliun yang akan digunakan sebagai wisma atlet di kawasan Kemayoran, Jakarta.

Rencana pembangunan Rusun Wisma Atlet ditandai dengan penandatangan kontrak antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rumah Susun Tingkat Tinggi II, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR dengan para kontraktor pelaksana yang disaksikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Taufik Widjoyono, dan Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Syarif Burhanuddin di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta Kamis (17/3).

Kepala Satuan Kerja Penyediaan Rumah Susun Strategis Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Erizal dalam laporannya menyampaikan, bahwa rumah susun Wisma Atlet Kemayoran terdiri dari 10 tower. Tiga tower rusun dibangun di Blok C2 dengan 1.930 unit hunian dan tujuh tower di Blok D10 dengan 5.494 unit hunian.

Menurut Erizal, jumlah lantai dalam tiap tower yang dibangun berbeda, seperti di Blok C2-1 akan dibangun 18 lantai, C2-2 sebanyak 24 lantai dan C2-3 sebanyak 18 lantai. Kemudian untuk tower D10-1 terdiri dari 24 lantai, D10-2 terdiri 32 lantai, D10-3 ada 24 lantai, D10-4 terdiri 32 lantai, D10-5 sebanyak 32 lantai, D10-6 ada 24 lantai dan D10-7 sebanyak 32 lantai.

“Masa pelaksanaan pembangunan Rusun Wisma Atlet Kemayoran ditargetkan selama 510 hari kalender yang dimulai padal 17 Maret 2016 hingga 8 Agustus 2017,” ujarnya.

Erizal menambahkan, pembangunan gedung ini dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana Wika-Cakra KSO dan Abipraya-Indulexco KSO untuk Blok C2. Kemudian untuk D10 adalah Adhi-Jaya Konstruksi-Penta dan PT Waskita Karya (Persero). Lalu Konsultan Manajemen Konstruksi untuk C2 adalah  PT Yodya Karya dan untuk D10 adalah PT Bina Karya, PT Deta Decon dan PT Ciriajasa Cipta Mandiri.

Lahan Blok C-2 dan Blok D-10 di kawasan Kemayoran ini merupakan aset milik negara atas nama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).  Adapun rusun yang akan dibangun memiliki tipe 36 dengan dua kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar mandi dan tempat cuci jemur. Diperkirakan dalam satu unit rusun dapat dihuni tiga orang, sehingga daya tampung total keseluruhan rusun atlet mencapai 22.272 orang.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin optimistis, kontraktor yang membangun Rusun Wisma Atlet Kemayoran dapat menyelesaikannya dalam waktu 510 hari. Ia menyebutkan, kalau pada saat proses pembangunan ada masalah di luar kemampuan manusia, misalnya, faktor alam atau kesulitan material maka para kontraktor tersebut bisa mengusulkan perpanjangan atau penambahan waktu.

“Kita ini sangat ketat waktunya, apalagi ada pra test event yang dilaksanakan sebelum 2018, karena itu saya berharap baik yang berlantai 18 maupun yang berlantai 32 itu bisa selesai paling lambat Oktober,” kata Syarif.

Soal kontrol, Syarif mengatakan ada konsultan yang akan mengawasi day per day. Kemudian Kementerian PUPR juga punya satuan tugas dan tim internal untuk mengawasi secara teknis dan melakukan deteksi dini jika ada keterlambatan. (BKP Kementerian PUPR)

Nusantara Terbaru