Dukung Pertumbuhan, Presiden Jokowi Minta Pemakaian Produk Dalam Negeri Agar Dipaksakan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 9 Juni 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 26.109 Kali
Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai TKDN, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/6) siang

Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai TKDN, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/6) siang

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, ia melihat banyak sekali proyek-proyek yang bisa dikerjakan dengan menggunakan produk dalam negeri tetapi pada praktiknya banyak digunakan produk-produk impor. Akibatnya, banyak kapsitas industri, kapasitas pabrik yang seharusnya bisa 90-100%, hanya berproduksi 40-60%.

Saat memimpin rapat terbatas mengenai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (9/6) siang, Presiden Jokowi meminta jajaran pemerintah untuk menjadikan konsen bersama, baik di kementerian, lembaga dan juga BUMN, agar pemakaian produk-produk dengan kandungan lokal ini betul-betul bukan diajak lagi tetapi dipaksa.

“Untuk mencapai tujuan itu perlu penyesuaian regulasi-regulasi yang secara sistematis nantinya apa yang kita ingin lakukan, itu betul-betul bisa dilaksanakan,” kata Presiden Jokowi.

Sebelumnya saat mengawali pengantar pada rapat terbatas itu, Presiden Jokowi mengingatkan, bahwa pertumbuhan ekonomi kita hendaknya lebih menekankan pada produktifitas yang didukung oleh industri kita yang kuat.

“Jangan sampai sampai ekonomi kita berbasis konsumsi karena apapun nilai tambah ada di sisi produksi, di sisi pengembangan industri dalam negeri,” tutur Jokowi.

Untuk itulah, Presiden mengingatkan pentingnya penggunaan produksi dalam negeri. Jangan sampai kapasitas pabrik yang seharusnya bisa 90-100%, hanya berproduksi 40-60%.

Tampak hadir dalam rapat terbatas itu antara lain Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Menkeu Bambang Brodjonegoro, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinov Chaniago,  dan Kepala BPKP Ardan Adiperdana.

(Humas Setkab/ES)

 

Berita Terbaru