Eddy Pratomo: Kita Sedang Merancang Garis Laut Teritorial Sebatik-Tawau

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 13 Juni 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 20.349 Kali
UKP-PBM RI-Malaysia, Eddy Pratomo berfoto bersama dengan prajurit TNI di Pos Angkatan Laut, Sei Pancang, Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Selasa (13/6). (Foto: Humas/Dinda)

UKP-PBM RI-Malaysia, Eddy Pratomo berfoto bersama dengan prajurit TNI di Pos Angkatan Laut, Sei Pancang, Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Selasa (13/6). (Foto: Humas/Dinda)

Utusan Khusus Presiden (UKP) bidang Penetapan Batas Maritim (PBM) RI-Malaysia, Eddy Pratomo, mengatakan Pulau Sebatik terkenal sekali terutama dalam tugasnya berunding dengan Malaysia.

“Saya konsentrasi sekarang di (batas wilayah) Pulau Sebatik dan Tawau (Malaysia). Kami sedang merancang suatu ilustrasi klaim laut kita, bagaimana kita bisa mengamankan poin-poin terdekat kita dengan Malaysia,” kata Eddy dalam pertemuan dengan Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid, di Pos Angkatan Laut, Sei Pancang, Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Selasa (13/6) siang.
Pos Angkatan Laut, Sei Pancang, kata Eddy, merupakan salah satu pos yang sangat penting dalam kelautan, argumentasi hukum dengan Malaysia. “Lokasi ini lokasi penting dalam rangka membangun argumentasi hukum kita,” ujarnya.

Setelah 6 (enam) kali berunding dengan Malaysia, lanjut Eddy, pihaknya sudah mulai membuat garis-garis batas dengan Malaysia. Ia menyebutkan, ada beberapa segmen yang mulai dipahami kedua negara.

Eddy mengaku sedang merancang suatu garis laut teritorial antara Tawau dan Sebatik ini. “Kalau garis itu nanti disepakati, mudah-mudahan tahun depan, syukur-syukur tahun ini, karena tahun ini ada pertemuan antara Presiden (RI) dengan PM Malaysia,” ungkapnya.

Menurut UKP PBM RI-Malaysia itu, batas laut teritorial sangat penting, kalau bisa diputuskan pada tahun ini sehingga aspek pengamanan illegal fishing, soal pelanggaran wilayah, itu akan segera tertangani. Ada kepastian hukum.

Selain itu, UKP PBM RI-Malaysia akan melanjutkan juga ke arah tenggara di Laut Sulawesi.

“Kita akan menentukan garis batas ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif), sehingga menjadi jelas kepastian bu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan) mengambil ikannya dimana. Kita lanjut dengan batas landas kontinen. Kita akan mengambil oil and gas,” tegas Eddy.

Tiga hal ini, laut teritorial, ZEE, dan landas kontinen, lanjut Eddy, semuanya berada di dekat wilayah ini. “Ini merupakan prioritas Indonesia dan Malaysia,” tutur Eddy seraya menambahkan, ini wilayah yang sangat penting karena wilayah ini wilayah terdepan kita, etalase kita.

Menurut UKP PBM RI-Malaysia Eddy Pratomo, Presiden Joko Widodo sangat memiliki perhatian khusus terhadap wilayah perbatasan. “Sekarang (Sebatik) sudah menjadi begini ini merupakan pernyataan dari kita bahwa di Sei Pancang ini adalah titik yang paling penting dalam rangka membangun argumentasi Indonesia dengan Malaysia,” ucapnya.

Untuk itu, Eddy menitipkan kepada Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid agar sosialiasi kepada masyarakat terus dilakukan.

“Saya minta dukungan dan minta doa restu mudah-mudahan dalam waktu dekat kami bisa menyepakati  apa yang disebut dengan garis batas laut teritorial,” pinta Eddy seraya menambahkan, dirinya bangga karena potensi ikannya juga banyak dan garis batas merupakan garis yang sangat penting dalam melaksanakan kedaulatan kita.

Dalam kunjungan ke Pulau Sebatik itu, UKP PBM RI-Malaysia itu didampingi oleh Tim Ahli Damos Dumoli Agusman dan Prof. Sobar Sutisna, Asisten UKP PBM RI-Malaysia Purnomo Chandra dan Eddy Soetjipto. (UN/DND/ES)

Berita Terbaru