Sambutan Presiden Republik Indonesia pada Indonesia-China Business Reception 2025 di Hotel Shangri-La, Kota Administrasi Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta Sabtu, 24 Mei 2025

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 26 Mei 2025
Kategori: Sambutan
Dibaca: 407 Kali

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat malam,
Salam sejahtera bagi kita sekalian,
Syalom,
Salve,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.

Yang saya hormati dan saya muliakan Premiere of the State Council Republik Rakyat Tiongkok Yang Mulia Li Qiang, bersama pada delegasi;
Hadir Chairman the National Development and Reform Commission His Excellency Zheng Shanjie;
Minister of Commerce His Excellency Wang Wentao;
Governor People’s Bank of China Mr Pan Gongsheng;
Duta besar ke Indonesia His Excellency Wang Luton;
Vice Minister of Foreign Affairs His Excellency Ma Zhouxu;
Vice Minister of Foreign Affairs Mr Sun Weidong;
Director Office of the Leader Mr Kang Xuping;
Para Menteri, Wakil Menteri Kabinet Merah Putih yang saya hormati hadir saudara Airlangga Hartarto Menko Perekonomian, Menteri Investasi dan Hilirisasi Saudara Rosan Perkasa Roeslani, Menteri ESDM Saudara Bahlil Lahadalia, Menteri Sekretaris. Negara Saudara Prasetyo Hadi, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Jenderal TNI Purn. Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Kabinet RI Saudara Teddy Indra Wijaya, Duta Besar RI untuk Beijing Saudara Djauhari Oratmangun, Wakil Menteri Luar Negeri Saudara Arrmanatha Christiawan Nasir, Wakil Menteri Pertanian Saudara Sudaryono, Ketua Umum KADIN Saudara Anindya Bakrie, Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Saudara Arsjad Rasjid, Ketua KADIN Komite Tiongkok Saudara Garibaldi Thohir;
Para pemimpin dunia usaha dari Indonesia dan Tiongkok yang saya banggakan.

Saudara-saudara sekalian,

Terima kasih atas undangan ini, sebuah kehormatan bagi saya. Malam ini saya berdiri di hadapan Anda semua dengan rasa hormat dan rasa syukur, kita sekarang sedang menyaksikan sebuah momentum penting dalam sejarah hubungan antara Republik Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok. Dua bangsa besar yang telah menjalin persahabatan dan perdagangan selama ratusan tahun. Hubungan kita bukan baru dimulai ketika kita membuka hubungan diplomatik, melainkan telah terjalin lama. Bukti hubungan kita terdapat dalam prasasti-prasasti di seluruh bangsa dan negara kita. Pelayaran Laksamana Cheng Ho ke Nusantara sampai sekarang dikenang dan terdapat banyak monumen-monumen terhadap kunjungan tersebut, bahkan juga hubungan antara rakyat kita sangat erat. Saya kira di bangsa Indonesia kalau dicek genetiknya, DNA-nya, saya kira banyak DNA kita adalah DNA dari Tiongkok.

Saudara-saudara sekalian,

Saya ingin menyampaikan bahwa Tiongkok adalah negara pertama yang saya kunjungi setelah saya diumumkan sebagai presiden terpilih, dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok dengan pimpinan Pemerintah Tiongkok menerima saya. Walaupun saya belum dilantik jadi presiden, tapi menerima saya dengan penghormatan yang luar biasa. Terima kasih. Juga, setelah saya dilantik baru mungkin kurang dari tiga minggu, negara pertama yang saya kunjungi resmi sebagai Presiden Republik Indonesia adalah Republik Rakyat Tiongkok.

Kenapa saya mengunjungi Tiongkok pertama kali, bahkan sebelum saya dilantik? Karena saya memandang hubungan antara Indonesia dan Tiongkok adalah satu hubungan bilateral yang sangat strategis, sangat penting dan sangat menjanjikan, serta dapat menentukan keadaan perdamaian dan stabilitas di kawasan kita. Juga, sebagai seorang yang gemar belajar sejarah, saya melihat peradaban Tiongkok tidak saja peradaban yang paling tua di bumi kita, tapi juga suatu peradaban yang mengajarkan nilai-nilai budaya yang sangat tinggi dan pada intinya kita lihat bahwa peradaban Tiongkok selalu ingin mencari kebaikan bersama, mutual benefit, dan selalu berusaha menciptakan perdamaian dan harmoni. Karena itu, saya sangat bertekad untuk menjaga apa yang sudah dicapai sampai sekarang perlu kita tingkatkan.

Saudara-saudara sekalian;
Yang Mulia Perdana Menteri Li;
Hadirin sekalian,

Saat ini Tiongkok adalah mitra dagang kita yang terbesar. Perdagangan kita sudah melebihi 130 miliar Dolar Amerika Serikat tiap tahun, dan kita memandang bahwa Tiongkok adalah mitra sangat penting dalam pembangunan industri dan teknologi kita. Perusahaan-perusahaan Tiongkok telah menjalankan proyek-proyek besar yang sangat berhasil: kereta api cepat Jakarta-Bandung, kawasan industri, hilirisasi nikel, termasuk pembangunan berbagai proyek-proyek industri dan teknologi yang besar, yang telah kita saksikan dalam pameran singkat yang baru saja saya diundang untuk melihat. Hubungan dagang investasi dan teknologi ini adalah bukti komitmen kita bersama untuk membangun masa depan yang lebih kuat, lebih sejahtera bagi kedua bangsa kita, dan juga lebih hijau, lebih ramah bagi lingkungan kita bersama.

Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada perusahaan-perusahaan Tiongkok, yang telah berpartisipasi dalam ekonomi kita, menciptakan lapangan kerja, melakukan transfer teknologi, membangun kepercayaan di antara semua dunia usaha, terutama di tanah air kita. Saya telah berjumpa dengan banyak tokoh-tokoh dari dunia usaha Tiongkok. Saya melihat komitmen mereka, saya melihat keinginan mereka untuk menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi di Indonesia. Mereka sangat terbuka untuk mendengarkan kesulitan-kesulitan kita dan kepentingan-kepentingan kita. Sekali lagi, terima kasih.

Saudara-saudara sekalian,

Kehormatan yang besar hari ini saya berhadapan dengan Saudara-saudara sekalian. Ini menandai bahwa kita akan melangkah lebih, lebih yakin lagi di masa-masa yang akan datang.

Saudara-saudara sekalian,

Saya ingin menyampaikan dengan hubungan ekonomi yang seperti ini, janganlah hubungan kita terbatas kepada hubungan ekonomi. Kita juga harus mencapai persahabatan yang lebih mendalam, kerja sama di semua bidang. Saya ingin menyampaikan rasa hormat saya kepada Republik Rakyat Tiongkok yang telah konsisten membela kepentingan negara-negara yang sedang membangun (the developing countries), konsisten melawan penindasan, melawan imperialisme, melawan kolonialisme, melawan apartheid, Republik Rakyat Tiongkok membela perjuangan-perjuangan pembebasan di negara-negara yang masih tertindas oleh imperialisme dan kolonialisme. Bukan pada saat sekarang, pada saat Tiongkok sudah kuat ekonominya, waktu Tiongkok masih juga membangun, Tiongkok tetap membela perjuangan gerakan-gerakan pembebasan di mana pun. Dan, sampai hari ini kita melihat kepemimpinan Tiongkok, khususnya dalam membela rakyat Palestina sungguh membanggakan bagi kita semua. Dari hati saya, atas nama pribadi saya dan atas nama rakyat Indonesia, kami sampaikan hormat kami kepada kepemimpinan Republik Rakyat Tiongkok dalam membela rakyat-rakyat yang tertindas di seluruh dunia. Terima kasih kepemimpinan Tiongkok, terima kasih.

Yang Mulia Perdana Menteri Li dan para pemimpin yang hadir di sini,
Saya percaya dan yakin, Tiongkok dan Indonesia dapat menunjukkan kepada dunia bagaimana kekuatan bisa digunakan untuk kebaikan. Kekuatan bisa dipakai untuk kesejahteraan bersama, win-win, bukan satu yang selalu di atas dan yang lain harus selalu di bawah.

Saudara-saudara sekalian,

Terima kasih kehadiran Saudara-saudara di Indonesia. Saya mengundang para pengusaha Tiongkok untuk terus berinvestasi di Indonesia di semua bidang, tidak hanya hilirisasi sumber daya alam, tapi di bidang pendidikan, kesehatan, pariwisata, dan di bidang sains dan teknologi. Saya mengajak para pengusaha Indonesia untuk melihat Tiongkok sebagai mitra belajar, mitra produksi, mitra untuk bisa bersama-sama masuk ke pasar global.

Malam ini kita tidak hanya menyambut kehadiran Perdana Menteri Li di Indonesia dan merayakan capaian bersama kita, tetapi kita menyambut kerja sama ini sebagai langkah menghadapi masa depan yang cerah, masa depan yang penuh harapan, masa depan yang akan membawa berkah dan perdamaian di kawasan kita bersama. Melangkah dengan saling pengertian, saling percaya, saling mendukung, saya yakin Indonesia dan Tiongkok akan menjadi tonggak stabilitas dan kemakmuran Asia. Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, 
Salam sejahtera bagi kita sekalian,
Om santi santi santi om,
Namo buddhaya, 
Salam kebajikan,
Rahayu rahayu.

Xie xie.
Terima kasih.

Sambutan Terbaru