‘Flyover’ Laluan Madani Diresmikan, Kemacetan di Simpang Jam Kota Batam Terurai

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 26 Desember 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 19.154 Kali
Peresmian Flyover Laluan Madani Kota Batam

Peresmian Flyover Laluan Madani Kota Batam

Pemerintah terus mendorong pengembangan Kota Batam sebagai kawasan tujuan investasi. Tak hanya itu, sebagai wilayah kepulauan, Batam punya potensi besar menarik banyak wisatawan mancanegara (wisman).

Batam telah berkembang menjadi salahsatu pintu gerbang utama masuknya wisatawan di bagian Barat Indonesia, khususnya Sumatra.

Untuk itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung ketersediaan infrastruktur seperti jalan dan jembatan, sumber air baku, penataan permukiman dan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Salah satunya adalah dioperasikannya Flyover (FO) Laluan Madani di Simpang Jam, Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis (21/12) yang akan meningkatkan kelancaran konektivitas dan memangkas biaya logistik. Bagi wisatawan, kelancaran mobilitas juga diperlukan untuk kenyamanan. Selesainya pembangunan FO ini juga menambah cantik dan tertatanya Kota Batam.

Peresmian dilakukan Gubernur Kepri Nurdin Basirun bersama Wali Kota Batam Muhammad Rudi dan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Wilayah IV, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Junaidi.

Pembangunan FO Simpang Jam merupakan upaya Kementerian PUPR mendukung daya saing Kota Batam sebagai kota industri dan pariwisata. Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengapresiasi pembangunan jalan layang tersebut dan meminta warga Batam dapat menjaga dan memanfaatkan fasilitas jalan layang tersebut dengan baik.

Jembatan layang ini akan mengurai kemacetan di kawasan Simpang Jam, terutama arus lalu lintas menuju Nagoya/Batuampar dan arah sebaliknya. Pada saat jam sibuk setiap harinya melintas sekitar 272.138 kendaraan di kawasan Simpang Jam.

Sementara Wali Kota Batam Muhammad Rudi menyampaikan jalan layang tersebut merupakan kebanggaan bersama warga Batam dan diharapkan dapat mendukung kenaikan wisatawan.

Menurut Kepala BPJN IV Ditjen Bina Marga Junaidi, FO Laluan Madani memperhatikan unsur artistik dengan adanya ornamen melayu pada dinding pilar jembatan dan lampu-lampu sehingga sangat indah pada malam hari.

FO Laluan Madani ini memiliki panjang 460 meter, lebar 32 meter, dan titik tertinggi dari permukaan tanah capai 9 meter. Total pagu anggaran untuk membangunnya capai Rp180 miliar dengan masa kerja dari Desember 2015 hingga November 2017 dikerjakan oleh PT. Pembangunan Perumahan (PP). (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR/EN)

Berita Terbaru