Fundamental Baik, Presiden Jokowi Optimistis Rupiah Tahun Depan Sudah Membaik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan keyakinannya bahwa melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang terjadi beberapa hari terakhir tidak akan berlangsung lama.
“Dengan fundamental ekonomi kita, dengan perbaikan ruang fiskal kita ya moga-moga untuk di Indonesia itu tidak berjalan lama. Mulai tahun depan moga-moga sudah mulai baik,” kata Jokowi usai menghadiri Rapat Kerja Pelaksana BPK, di Kantor pusat BPK, Jakarta, Selasa (16/12) malam.
Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta pada Selasa (16/12) sore di posisi Rp 12.722 per dollar AS. Sementara pada kurs tengah Bank Indonesia nilai tukar rupiah tercatat pada angka Rp 12.900 per dollar AS.
Presiden Jokowi mengemukakan, menguatnya nilai dollar AS merupakan dampak dari adanya penarikan dollar balik ke Amerika Serikat. Akibatnya, rupiah terkesan melemah, demikian juga mata uang negara lain.
Menghadapi situasi saat ini, Presiden Jokowi menginstruksikan semua pihak untuk mengerem impor, dan mendorong kalangan industri untuk menggenjot ekspor.
“Memang jalan yang paling baik adalah itu (meningkatkan ekspor). Meskipun sudah ada intervensi dari BI (Bank Indonesia) dalam beberapa waktu terakhir,” papar Jokowi.
Presiden Jokowi berharap dalam jangka panjang untuk neraca perdagangan agar mencatatkan surplus, dengan mendorong industri ini melakukan kegiatan ekspor dan mengurangi barang impor.
Presiden Jokowi dijadwalkan akan menggelar rapat kabinet terbatas bidang ekonomi, Rabu (17/12) di Kantor Presiden, Jakarta. Rapat yang akan berlangsung pukul 10.00 WIB antara lain membahas pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
Menurut rencana pembahasan rupiah tersebut juga akan melibatkan Bank Indonesia (BI), Menteri Keuangan, dan juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Kalau ketemu Pak Gubernur BI mungkin lusa. Karena dia masih di luar negeri, tunggu 1-2 hari lagi,” kata Presiden Jokowi.(WID/ES)