G. Sinabung Terus Erupsi, 3.284 Warga Karo Masih Tinggal di Pengungsian

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 28 Oktober 2014
Kategori: Nusantara
Dibaca: 20.914 Kali

SinabungHingga Minggu (26/10), jumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung masih mencapai 3.284 jiwa atau 1.018 KK. Mereka menempati 12 titik pengungsian, atau lebih sedikit dari sebelumnya di 16 titik.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengemukakan, sejauh ini aktivitas Gunung Sinabung masih tinggi. Terjadi guguran 98 kali dan 2 kali awan panas guguran dari puncak dengan jarak luncur terjauh 3.500 m ke arah selatan. Tinggi kolom abu awan panas 2.000 m. Tampak ada guguran lava dari dekat puncak (sisi barat) sejauh 700-1.000 m, dan statusnya tatus tetap Siaga (level 3).

“Kita tidak tahu sampai kapan erupsi Gunung Sinabung akan berakhir. Badan Geologi pun juga tidak bisa memprediksikan kapan Sinabung akan berhenti hingga kembali normal,” kata Sutopo di Jakarta, Senin (27/10).

Ia menyebutkan, semua parameter kegunungapian masih menunjukkan aktivitas yang tinggi. Artinya erupsi dan luncuran masih berpotensi terjadi, meskipun pola luncuran awan sudah diketahui sesuai bukaan kawah yaitu ke tenggara-selatan hingga radius 5 km. Sedangkan lainnya radius 3 km sehingga masyarakat harus mengungsi.

Untuk itulah, lanjut Sutopo, status tanggap  darurat hanya diberlakukan bagi daerah-daerah yang warganya harus mengungsi saja. Tidak seluruh Kabupaten Karo darurat.

“Yang lainnya sudah dapat melakukan aktivitas normal. Pemerintah akan memberikan bantuan kepada pengungsi sesuai rekomendasi PVMBG,” papar Sutopo.

Kepala Pusat Data dan Informasi Humas BNPB itu berharap agar Pemda Karo dan Pemprov Sumut juga mengalokasikan anggaran untuk menangani Sinabung, dan tdak seluruhnya mengandalkan bantuan dari pusat.

Sejauh ini, menurut Sutopo, persediaan logistik masih mencukupi hingga 3-6 hari ke depan, Kesehatan terlayani, Pendidikan lancar, Sapras aman.

Ia menyebutkan, BNPB telah menyerahkan Rp 10,3 miliar kepada BPBD Kab Karo untuk sewa lahan, sewa rumah dan jaminan hidup bagi pengungsi dari desa Sukameriah, Bekerah, Simacem, Kutatonggal, Gamber, Berastepu dan Gurukinayan. Berdasarkan laporan BPBD Karo total dana yang sudah digunakan Rp 10, 24 milyar untuk 2.161 KK (6.628 jiwa).

(Humas BNPB/ES)

 

Nusantara Terbaru